31 siswa dan guru SMKN 1 Cileungsi terluka akibat atap dan dinding bangunan ambruk saat kegiatan belajar mengajar

photo author
- Rabu, 10 September 2025 | 17:55 WIB
Bangunan SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ambruk pada Rabu (10/9/2025).  (ANTARA/HO-BPBD Kabupaten Bogor)
Bangunan SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ambruk pada Rabu (10/9/2025). (ANTARA/HO-BPBD Kabupaten Bogor)

HARIAN MERAPI - Atap dan dinding bangunan SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ambruk pada Rabu (10/9/2025) pagi.

Bangunan ambruk ketika kegiatan belajar dan mengajar berlangsung, sehingga menyebabkan sedikitnya 31 siswa dan guru mengalami luka-luka.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Bogor, Ade Hasrat di lokasi kejadian menyebutkan pihaknya menurunkan satu regu berjumlah 15 personel untuk membantu proses evakuasi.

“Untuk membantu masalah rubuhnya bangunan sekolah ini, satu regu kami turunkan. Rencananya ada tenaga tambahan sekitar 15 orang yang diturunkan untuk evakuasi,” kata Ade Hasrat seperti dilansir Antara.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 09:15 WIB di Desa Limus Nunggal, Kecamatan Cileungsi. Saat itu, siswa kelas 10 dan 12 sedang mengikuti pelajaran, kemudian tiba-tiba bagian atap dan dinding ruang kelas runtuh.

Baca Juga: Musim kemarau 2025 tidak berdampak kekeringan di Cilacap, ini sebabnya....

Laporan BPBD mencatat ada empat ruangan yang terdampak, terdiri atas dua ruang kelas dan dua ruang pertemuan. Sejumlah siswa yang berada di dalam ruangan tertimpa reruntuhan sebelum berhasil dievakuasi oleh guru dan petugas gabungan.

Dari 30 siswa yang berada di lokasi, sebanyak 26 harus dilarikan ke rumah sakit. Sebagian besar mengalami luka ringan, sementara satu siswa dilaporkan mengalami patah tulang.

“Alhamdulillah mayoritas hanya luka ringan. Hanya ada satu yang patah tulang, sekarang sedang ditangani dokter,” ujarnya.

Data BPBD menyebutkan korban dibawa ke dua rumah sakit terdekat, yakni RS Thamrin dan RS Merry. Sebanyak 26 nama siswa tercatat mendapat perawatan di RS Thamrin, di antaranya Maria Aprilia, Reva, Iza, Ahmad Hadi, dan Wildan.

Dari jumlah tersebut, 20 orang sudah diizinkan pulang, sementara enam lainnya masih menjalani perawatan intensif. Sementara itu, lima korban lain, terdiri atas tiga siswa dan dua guru, sempat ditangani di RS Merry dan seluruhnya sudah diperbolehkan pulang.

Baca Juga: Pasien RSUD Salatiga loncat dari lantai 4, begini kronologinya

Selain evakuasi korban, tim gabungan juga memindahkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan dari ruangan terdampak. Bagian dinding yang tampak miring mendapat perhatian khusus karena dikhawatirkan menimbulkan runtuhan susulan.

“Kita mengevakuasi barang yang masih bisa diselamatkan. Rencananya dinding yang sudah miring ini akan dirobohkan secara terkendali supaya tidak menimbulkan korban maupun kerusakan lebih besar,” kata Ade Hasrat.

Untuk sementara, seluruh kegiatan belajar-mengajar di SMKN 1 Cileungsi dihentikan. Gedung sekolah dipastikan tidak bisa digunakan hingga ada renovasi dan perbaikan total.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KPK OTT Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
X