HARIAN MERAPI - Ditreskrimsus Polda DIY berhasil membongkar praktik judi online di sebuah kontrakan wilayah Banguntapan, Bantul.
Dalam pengungkapan kasus judi online ini setidaknya lima orang tersangka berhasil diamankan Direskrimsus Polda DIY.
Inisial pelaku judi online adalah RDS, NF, EN, DA, dan PA. Modus pelaku yang digunakan dengan 'mengakali sistem', pelaku membuat puluhan akun baru setiap hari untuk meraup keuntungan dari promosi situs judi.
Baca Juga: Reza Gladys diduga 'main mata' dengan JPU, Nikita Mirzani diminta lapor ke pihak berwajib
Kasubdit V Cyber Ditreskrimsus Polda DIY AKBP Slamet Riyanto menjelaskan, kasus itu terungkap dari adanya laporan dari masyarakat, Kamis (10/7/2025). Dari laporan itu polisi langsung menindaklanjutinya.
"Otak dari perjudian online ini adalah RDS. Perannya, memetakan laman-laman judi online di mana yang memberikan promo 'cash back'," kata Slamet.
Selain itu, RDS juga bertugas sebagai penyedia sarana judi online, pemodal, termasuk menyiapkan komputer PC.
Sementara empat orang pelaku lainnya adalah pemain judi yang dibayar oleh pelaku RDS.
Baca Juga: Catatkan Kinerja Positif, BRI Cetak Laba Rp 26,53 Triliun
"RDS ini yang mencari promosi di situs-situs judi online. Kemudian dimainkan oleh empat orang temannya," jelasnya.
Dalam menjalankan aksinya yang sudah setahun berjalan ini, pelaku mendapat keuntungan dari promosi yang ada di situs judi online di setiap pembukaan akun baru. Setiap bulan mendapat omzet mencapai Rp 50 juta.
"Untuk karyawan digaji perminggunya Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta. Kita masih dalami apakah mereka benar-benar sebagai player atau ada yang lainnya," tandasnya.
Baca Juga: Dari 268 Merek Beras Diperiksa, Ada 212 Tak Sesuai Standar Pemerintah
Lebih lanjut, para karyawan membuka akun baru di setiap laman judi onine ini karena pada akun baru memiliki persentase menang lebih tinggi, dibanding akun lama. Maka, setiap sudah menang akun selalu berganti.
