HARIAN MERAPI - Puluhan pedagang Pasar Pagi di depan Pasaraya I Jalan Jenderal Sudirman (Jensud) Salatiga mendatangi Kantor Walikota Salatiga di Jalan Sukowati 51, Senin (28/4/2025) pukul 14.30. Mereka datang dengan memakai baju warna hitam.
Mereka beraudiensi dengan Walikota Salatiga, Robby Hernawan terkait rencana pemindahan pedagang Pasar Pagi ke Pasar Rejosari.
Puluhan pedagang ini mengantarkan perwakilan paguyuban yang ada di Pasar Pagi untuk memenuhi undangan dari Dinas Perdagangan Salatiga untuk audiensi dengan walikota.
Selanjutnya, 9 wakil pedagang dari beberapa paguyuban yang mewakili kurang lebih 860 pedagang dipersilahkan masuk ke ruang kerja Walikota Salatiga Robby Hernawan.
Pedagang merasa khawatir adanya rencana pemindahan ini ke Pasar Rejosari.
"Prinsipnya kami sudah harga mati dan menolak tegas pemindahan ini,” ungkap salah satu pedagang Pasar Pagi, Salatiga Emil (42) warga Kauman Kidul Salatiga.
Sedangkan Istiatun (58) mengaku khawatir jika relokasi pedagang pasar pagi dilakukan oleh Pemkot Salatiga. Hal tersebut akan berpengaruh pada pendapatan.
Baca Juga: Atap ruang kelas jebol, aktivitas belajar mengajar MTS Miftahul Huda pindah di Mushola
"Takutnya nanti kalau dipindah jadi sepi. Karena kita sudah lama berjualan di tempat Jensud sudah puluhan tahun dan tidak ada yang mengganggu lho," katanya.
Lokasi Pasar Pagi di Jensud Salatiga selama ini berada di lokasi yang strategis.
Jual beli sudah terbentuk sejak puluhan tahun yang lalu dan sudah banyak pelanggan, sehingga jika dipindah akan membuat dirinya kerepotan.
Baca Juga: Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Kopi Serius Pangan Nusantara Bertumbuh hingga Go Global
Pengurus kelompok pedagang Pasar Pagi Salatiga, Suniprat usai pertemuan dengan Walikota Salatiga, Robby Hernawan mengungkapkan, memindah pasar itu tidak mengulang-ulang telapak tangan terus seenaknya.