Gunung Semeru kembali erupsi, begini statusnya saat ini

photo author
- Minggu, 5 Januari 2025 | 10:15 WIB
Gunung Semeru kembali erupsi dengan letusan setinggi 700 meter di atas puncak pada Sabtu (4/1/2025).  (ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung Semeru kembali erupsi dengan letusan setinggi 700 meter di atas puncak pada Sabtu (4/1/2025). (ANTARA/HO-PVMBG)



HARIAN MERAPI - Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupateng Lumajang dan Malang Jawa Timur kembali erupsi pada Sabtu malam.


Gunung Semeru teramati mengeluarkan kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang.


Gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut tercatat beberapa kali erupsi dengan letusan setinggi 700 meter di atas puncak pada Sabtu malam.

Baca Juga: Peresmian gedung baru SDIT Anak Sholeh Sedayu, pengajiannya diisi oleh mantan kepala sekolah

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Sabtu, 4 Januari 2025, pukul 20.15 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto dalam laporan tertulis yang diterima di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Menurut Liswanto, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara dan saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.

"Sebelumnya pada pukul 19.41 WIB juga mengalami erupsi dengan visual letusan tidak teramati. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung," tuturnya.

Erupsi Gunung Semeru juga terjadi pada pukul 19.27 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.376 mdpl. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara.

Baca Juga: Inilah jenis-jenis kendaraan yang terkena PPN 12 persen, simak spesifikasinya

Berdasarkan catatan petugas, Gunung Semeru sudah 16 kali erupsi pada Sabtu sejak pukul 00.09 WIB hingga pukul 20.15 WIB, namun erupsi tersebut tidak mengganggu aktivitas warga yang berada di lereng gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.

Liswanto menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

Baca Juga: Waspadai wabah HMPV yang gejalanya mirip Covid-19, kini merebak di China, Indonesia harus hati-hati

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.

Selain itu, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.*

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KPK OTT Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
X