HARIAN MERAPI - Mengaku sebagai masinis Daop 8 Surabaya, seorang pria berinisial DY (20) asal Blitar diamankan polisi. Alasannya, DY mencuri sebuah handphone milik karyawan Stasiun Tugu Yogyakarta.
Kapolsek Jetis Kompol Wahyu Sudadi didampingi Kanit Reskrim AKP Mardiyanto mengatakan, korbannya adalah Ammar (21) warga Malang. Terhadap pelaku saat ini dilakukan penahanan di Polsek Jetis Yogya.
"Pencurian itu terjadi di tempat kos korban yang berada di Jalan Suryonegaran, Bumijo, Jetis, Yogyakarta. Rabu (1/11) sekira pukul 01.30 WIB," katanya, Kamis (9/11/2023).
Baca Juga: Sebanyak 32 kasus pidana penyalahgunaan BBM bersubsidi di wilayah Jatimbalinus berhasil diungkap
Kanit Reskrim AKP Mardiyanto menambahkan kejadian bermula saat korban dan pelaku bertemu di Stasiun Lempuyangan. Pada saat bertemu dengan korban, pelaku menggunakan seragam masinis.
Kemudian, Minggu (29/10) tanpa curiga pelaku ditawari oleh korban jika tidak ada tempat untuk menginap boleh ke tempat tinggal miliknya. Pada malam pertama saat pelaku menginap, masih dalam kondisi aman.
"Pada tanggal (31/10), pelaku menginap kembali di kos korban. Sekira pukul 01.30 WIB, pelaku keluar dari kos tanpa memberitahukan korban," katanya.
Namun naas, saat keluar, ternyata pelaku membawa handphone milik korban. Setelah kejadian korban langsung melaporkannya ke Polsek Jetis. Dari laporan itu, petugas lantas melakukan penyelidikan.
Baca Juga: Menciptakan keharmonisan rumah tangga modern, salah satunya berlaku baik terhadap pasangan
Penangkapan berkat dari data-data tiket yang pernah di beli oleh pelaku, ternyata bisa dilakukan pelacakan. Setelah itu, ternyata pelaku memesan tiket kereta dari Stasiun Purwosari Solo dengan tujuan ke Blitar.
“Saat hendak cek in naik kereta, pelaku langsung ditangkap di Stasiun Purwosari, Solo,” tandasnya.
Dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku, seragam pegawai KAI itu didapat dengan cara beli di online. Tujuannya untuk membahagiakan ibunya, karena sehari sebelumnya pelaku ingin mendaftar sebagai masinis.
"Pelaku mendaftar tetapi tidak diterima dan untuk mengobati kekecewaan ibunya agar tidak sakit hati, pelaku kemudian berpura-pura menjadi masinis," pungkasnya.(*)