HARIAN MERAPI - Madrasah Aliyah (MA) Mafaza milik Yayasan Al Ishlah yang berlokasi di Jalan Wonosari, Pringgolayan, Banguntapan, Kapanewon Banguntapan, Bantul, memiliki keunggulan tersendiri yang disebut unik.
Madrasah yang sejak berdiri tahun 2016 semula didedikasikan bagi menampung anak-anak yatim piatu dan kelompok Dhuafa.
Ternyata dalam perkembangannya justru menjadi salah satu Madrasah yang banyak diminati oleh berbagai lapisan masyarakat.
Meski begitu MA Mafaza tidak lantas lepas dari komitmen semula, justru dengan keadaan saat ini lebih mengembangkan diri sehingga menjadi sekolah yang banyak diminati.
"Meski saat ini mulai banyak dilirik oleh kelompok masyarakat tertentu namun dalam menerima santri kita tetap memberikan prioritas kepada anak yatim, piatu dan kelompok dhuafa."
"Justru dengan masuknya kelompok menengah kita lebih mudah melakukan subsidi silang dalam penyelenggaraan pendidikan ini," begitu ungkap Pembina Yayasan Al Ishlah Noor Saif ketika ditemui di kediamannya Omah Ledok, Rejosari, Rewinangun, Kotagede, Yogyakarta.
Dijelaskan Ustadz Saif begitu sapaannya, sejak berdirinya MA Mafaza berkonsentrasi pada dua bidang keilmuan sebagai orientasi pendidikannya
Baca Juga: Deteksi potensi penyakit di masa depan, Kemenkes luncurkan BGSi
Yaitu jurusan sain dengan bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dan IIK yang berbasis keagamaan dalam hal ini hapal Al Quran.
Namun begitu dari kedua jurusan yang ada, menjadi wajib setiap santri minimal hapal 5 juz ketika kelulusannya.
"Dalam pendidikan ini kita ingin menciptakan generasi muda yang unggul dalam sain pengetahuan sekaligus juga memiliki kemampuan hapal Al Quran," begitu tandas Ustadz Saif.
Oleh karenanya MA Mafaza memberikan istilah Unik dalam visi dan misinya, yaitu Unggul dan Terampil memiliki Karakter serta berwawasan Kewirausahaan.
Baca Juga: Kota Jogja targetkan 1.000 titik wifi publik tersebar di seluruh RW
Sebaran asal para santri selain dari sekitar Yogyakarta dan Jawatengah juga Jawatimur serta Sumatera santri dari Timur Indonesia boleh dibilang cukup dominan seperti dari NTT yaitu Flores, Kupang, Manggarai, juga Papua dan Ambon.