HARIAN MERAPI – Lembaga Riset dan Inovasi (LRI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyelenggarakan Pelatihan Penulisan Deskripsi Permohonan Paten di Hotel Harper Jogja, Rabu sampai Jumat (10-12/8/2022).
Dalam pelaksanaan pelatihan secara luring tersebut LRI UMY bekerja sama dengan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat serta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI.
Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta antara lain berasal dari akademisi, dosen, dan peneliti asal Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Jawa Tengah.
Baca Juga: Menebak motif Irjen Ferdy Sambo bunuh Brigadir J, nomor 5 jarang diduga
Kepala LRI UMY, Prof Dr Dyah Mutiarin SIP MSi menjelaskan, paten merupakan salah satu kekayaan intelektual yang sangat penting karena menjadi rujukan seberapa banyak peneliti mampu menghilirisasi hasil-hasil riset baru.
“Dalam hal ini kita menyadari untuk paten membutuhkan keterampilan khusus, dan panduan menulis paten harus dipahami sebaik mungkin,” tandasnya.
Mengurus paten itu, lanjut Prof Dyah, tidak seperti menghasilkan sebuah artikel. Dalam penulisan paten banyak hal yang harus dilakukan secara detail.
Baca Juga: Final AFF U-16 Indonesia vs Vietnam malam ini, Bima Sakti siapkan 'ritual khusus'
Hal senada diungkap pula oleh Sub-Koordinator Fasilitator Kekayaan Intelektual Kemendikbud Ristek, Muhammad Husni Thamrin, paten adalah hal yang sangat berharga sebagai kekayaan intelektual.
“Idealnya sebuah paten adalah komersialisasi agar apa yang menjadi hak kekayaan intelektual para peneliti dapat bernilai guna dan bermanfaat bagi para peniti secara pribadi, bagi perguruan tinggi serta masyarakat,” harapnya.
Sementara itu Rektor UMY, Prof Dr Ir Gunawan Budiyanto MP IPM mengungkapkan, paten merupakan sebuah prestasi dari sebuah lembaga pendidikan tinggi.
Baca Juga: Ketua KPK: Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo diduga terkait suap
Antara lain sebagai bagian dari kinerja akademik dalam rangka perguruan tinggi untuk ikut serta menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.
Baca Juga: Mobil listrik Wuling Air EV resmi mengaspal di Jakarta, harga mulai dari Rp 238 juta
Bahkan selama masa pandemi Covid-19, ada cukup banyak paten yang dihasilkan oleh perguruan tinggi di Indonesia. Hal ini menjadi sebuah kebanggan tersendiri.