ISTANBUL, harianmerapi.com - Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar program International Academic and Cultural Exposure to Turkey sejak Sabtu (19/3/2022) hingga Rabu (30/3/2022) atau selama 10 hari.
Menurut Kepala Prodi Hubungan Internasional UMY, Dr Sugito SIP MSi, program tersebut terbagi menjadi dua, yaitu international short course dan cultural exposure serta memiliki bobot sebanyak 12 SKS yang terdiri dari 10 SKS perkuliahan dan 2 SKS program exposure.
“Adanya program International Academic and Cultural Exposure to Turkey merupakan bentuk dukungan dari prodi Hubungan Internasional UMY kepada visi dan misi dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang digalakkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,” terang Dr Sugito.
Dalam program tersebut, lanjut Sugito, sebanyak 19 mahasiswa Hubungan Internasional UMY antusias mengikutinya dengan didampingi empat dosen pembimbing, yakni ia sendiri, Dr Nur Azizah MSi, Idham Badruzaman PhD dan Zain Maulana PhD.
Ditambahkan Sugito, program International Academic and Cultural Exposure to Turkey juga memiliki tujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa mengenai praktik hubungan antar negara. Selain itu short course dengan tema International Relations in Muslim Majority Middle Powers juga diselenggarakan untuk menambah wawasan peserta.
“Mengenai hal tersebut, Turki merupakan negara yang memiliki kekuatan secara politik dan memiliki pengaruh di dunia Islam,” tandasnya.
Baca Juga: PT LIB Mentahkan Rencana Gubernur Bali Hadirkan Penonton di Laga Bali United pada Liga 1
Program International Academic and Cultural Exposure to Turkey diharapkan pula dapat meningkatkan kerjasama UMY dengan mitra internasional khususnnya Turki, yakni sebagai salah satu negara yang masuk dalam daftar program internasionalisasi dan telah dicanangkan oleh Prodi Hubungan Internasional UMY .
Adapun beberapa kunjungan yang telah dilakukan, salah satunya yaitu berkunjung ke Halic University, Istanbul, Turki untuk mengenal lebih dekat mengenai budaya Turki.
Kelas yang mengangkat tema Introduction to Turkish Culture and Society ini diisi langsung oleh Dr Munevver Ebru Zeren (Kepala Departemen Ilmu Sejarah Halic University. “Turki merupakan negara multikultural dan telah menampung banyak peradaban selama ribuan tahun,” terangnya.*