BANTUL, harianmerapi.com - Program Profesi Insinyur (PPI) Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar Sumpah Profesi Insinyur dan Kuliah Umum Keinsinyuran di gedung AR Fachruddin B kampus setempat, Sabtu (19/2/2022).
Pada kesempatan tersebut ada 20 wisudawan dilantik oleh Wakil Rektor bidang Akademik dan Dekan Fakultas Teknik UMY secara hybrid.
Sedangkan pelafalan Sumpah Profesi Insinyur dipandu oleh Wakil Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat, Dr Ing Ilham Akbar Habibie Dipl-Ing MBA IPU.
Baca Juga: Dispar DIY Adakan Lomba Desa - Kampung Wisata dan Homestay 2022 sebagai Upaya Memotivasi Masyarakat
Dalam sambutannya sebelum pengambilan Sumpah Profesi Insinyur, Ilham Akbar Habibie menjelaskan, ada tiga tantangan keinsinyuran dalam pembangunan bangsa yaitu, teknologi digital, transisi energi yang sangat berdampak pada iklim dan infrastruktur tangguh dalam menghadapi krisis iklim.
“Adapun 9 poin penting harus dimiliki oleh insinyur, yaitu manajemen proyek, kewirausahaan, kepemimpinan dan komunikasi, spesialisasi teknis, bahasa Inggris dan bahasa asing, kemampuan presentasi, kerja sama, kode etik serta keterampilan digital yang terkait dengan profesi teknik,” urainya.
Sementara itu Wakil Rektor Bidang Akademik UMY, Prof Dr Ir Sukamta ST MT IPM menekankan kepada wisudawan untuk tetap mewujudkan visi PPI yang unggul di tingkat nasional dalam penerapan ilmu pengetahun teknologi di bidang keinsinyuran berdasarkan nilai-nilai Islam untuk kemasalahatan umat pada 2025.
Baca Juga: Tim Bulu Tangkis Putri Indonesia ke Final BATC Tanpa Keluar Keringat di Semifinal, Ini Alasannya
“UMY sudah menerapkan nilai-nilai agar semua orang yang terlibat di UMY ini memiliki atmosfer yang akan mengarahkan kepada pencapaian tersebut dengan nilai-nilai yang dibuat dengan akronim, ISLAMIC yaitu Integrity, Sustainable, Leadership, Accountability, Modern, Innovation dan Commitment,” terang Prof Sukamto.
Ketujuh nilai tersebut, lanjutnya, jika dijabarkan satu per satu sebagai berikut: Inovasi, insinyur harus mempunyai daya inovasi yang baik untuk menciptakan sesuatu yang baru dan dapat diberikan kepada masyarakat. Lalu Modern, insinyur tidak boleh gagap teknologi.
“Sedangkan Sustainable, insinyur kita harus punya prinsip mutu. Intergity yakni menyatunya kata dan tindakan untuk menjadi dasar untuk bertindak profesional,” jelasnya.
Baca Juga: Tim Bulu Tangkis Putri Indonesia ke Final BATC Tanpa Keluar Keringat di Semifinal, Ini Alasannya
Ada lagi, Leadership, insinyur bisa memiliki leadership yang baik dengan kemampuan membina hubungan yang baik. Accountability, insinyur mampu memprtanggungjawabkan pekerjaan-pekerjaannya dan Commitment, insinyur harus memiliki tekad dalam diri untuk mewujudkan tujuan organisasi.
Adapun tema kegiatan Sumpah Profesi Insinyur dan Kuliah Umum Keinsinyuran tersebut, adalah “Peran Insinyur dalam Pembangunan Bangsa Menuju Indonesia Emas." *