SLEMAN,harianmerapi.com-Universitas Respati atau UNRIYO Yogyakarta mencanangkan program gerakan kampus sehat di lingkungannya. Hal ini dilakukan sebagai upaya mewujudkan civitas akademika dan lulusan yang sehat.
Pencanangan Kampus Sehat ini dilakukan dengan melaksanakan sejumlah program. Di antaranya, meningkatkan literasi kesehatan civitas akademika, mewujudkan kampus bebas rokok atau Zero Tolerance Tobacco.
"Kami akan melakukan optimlaisasi layanan kesehatan, mewujudkan kantin sehat, dan penghijauan di lingkungan kampus," kata Ketua Tim Health Promoting University (HPU) UNRIYO Yogyakarta, Ariyanto Nugroho, Jumat (29/10/2021) pekan lalu.
Baca Juga: Kampus UNS Benarkan Gilang Endi Saputra Meninggal Saat Ikuti Diklatsar Menwa
Menurutnya, pencanangan gerakan kampus sehat ini dilakukan sejak tahun 2021 ini. Alasanya karena masih melihat masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kondisi lingkungan yang bermanfaat bagi kesehatan.
"Semoga dengan adanya gerakan kampus sehat ini, Unriyo sebagai salah satu perguruan tinggi di DIY dapat menjadi pelopor dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," ucapnya.
Dikatakan, Kampus Sehat yang merupakan program Hibah dari Kementrian Kesehatan RI dengan pendampingan Universitas Gadjah Mada.
Baca Juga: 59 Mahasiswa Penerima Bantuan KIP Kuliah Jalur Aspirasi Diterima di Kampus UCY Gratis Sampai Lulus
Hal inilah yang menjadi momentum mewujudkan UNRIYO Yogyakarta sebagai kampus sehat di Yogya. Guna mewujudkan hal itu, pihak UNRIYO Yogyakarta sendiri mengaku telah melakukan sejumlah hal.
Seperti, membentuk kader kesehatan mahasiswa, serta melakukan pelatihan dan sosialisasi terkait masalah kesehatan.
"Ada 30 mahasiswa Fakultas Kesehatan yang dilatih untuk menjadi kader kesehatan. Supaya mereka ini menjadi agen perubahan dan mempraktikan kebiasan hidup sehat, salah satunya tidak merokok," jelasnya.
Baca Juga: Orientsi Mahasiswa Baru UMY, Kenalkan Kampus dan Kultur DIY dengan 'Induction Day'
Rektor Unriyo, Prof. Dr. dr. Santoso, MS, Sp Ok, menegaskan begitu pentingnya mewujudkan kampus sehat. Alasanya, tak sedikit lulusan mahasiswa harus gagal saat melamar pekerjaan akibat tidak lolos tes kesehatan.
"Diperlukan sosialisasi terkait pencegahan masalah kesehatan sejak dini. Salah satunya sejak duduk di bangku kuliah. Ini menjadi bagian pencegahan dalam mengatasi persoalan kesehatan masyarakat," pungkasnya.*