pendidikan

Tim PPLI gelar FGD pemangku kebijakan UKDW

Rabu, 9 November 2022 | 14:55 WIB
Peserta FGD yang diselenggarakan tim PPLI UKDW foto bersama. (Humas UKDW)

HARIAN MERAPI - Menindaklanjuti komitmen Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta dalam mewujudkan UKDW sebagai kampus inklusi, Lembaga Pengembangan Akademik dan Inovasi Pembelajaran (LPAIP) bekerja sama dengan Tim Perintis Pusat Layanan Inklusi (PPLI) UKDW menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pemangku Kebijakan UKDW.

FGD yang digelar tim PPLI UKDW dilaksanakan pada Senin, 7 November 2022 di Ballroom Hotel Grand Ambarrukmo.

Acara ini dihadiri oleh Rektorat, Dekanat, Kaprodi, Ketua INQA Prodi, Wakil Dekan, dan Pegawai Pendukung Akademik UKDW.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia kembali naik, ini yang harus dilakukan

Rektor UKDW, Ir. Henry Feriadi, M.Sc., Ph.D. menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini.

“Saya rasa ini langkah maju, kita sudah mulai mempersiapkan dengan lebih sistematis dan lebih detail. Kita mengantisipasi jika ada mahasiswa yang melamar, kita sudah menunjukan niat baik untuk membuka diri," katanya.

"Bahwa kita adalah kampus yang inklusif sesuai dengan tema dies natalis tahun ini. Mungkin akan ada beberapa mahasiswa dengan disabilitas yang akan kita terima,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Tim PPLI UKDW, Dr. Fransisca Endang Lestariningsih, M.Hum. menyebutkan FGD Pemangku Kebijakan ini merupakan salah satu rangkaian dari timeline yang dibuat oleh Tim PPLI.

Baca Juga: Saperti tahu maupun susu kedelai, tempe miliki nilai gizi dan bantu hindarkan anemia

“Kami harapkan dengan FGD ini, kami akan semakin mempunyai banyak informasi terkait dengan kesiapan kita menyambut mahasiswa ataupun staf yang akan kita terima, dan mereka adalah seseorang yang butuh perhatian lebih,” terangnya.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Winta Tridhatu Satwikasanti, S.Ds., M.Sc., Dosen Desain Produk UKDW yang concern dalam pengembangan desain produk inklusi sekaligus menjabat sebagai Kepala Centre of Entrepreneurship and Innovation (Centrino) UKDW.

Winta Tridhatu Satwikasanti menyampaikan materi mengenai “Physical Environmental Assessment”. Ia mengingatkan bahwa evaluasi ini bukan untuk menghakimi.

“Kami perlu untuk menyamakan persepsi dan pengetahuan. Kami melakukan pendekatan inklusif jadi mengacu pada manusia bukan berpusat atau menitikberatkan pada ketidakbisaan, tetapi lebih merayakan kemanusiaan dan kita mengakomodasi kebutuhan,” tuturnya.

Baca Juga: Wow, GrabElectric tempuh 100 juta kilometer, setara dengan kelilingi dunia lebih dari 2.700 kali

Halaman:

Tags

Terkini