pendidikan

Unisa Yogyakarta bekali 708 mahasiswa yang akan KKN dengan pemberdayaan masyarakat tangguh bencana

Kamis, 18 Agustus 2022 | 21:34 WIB
Pembekalan 708 mahasiswa Unisa Yogyakarta yang akan KKN (Istimewa)

HARIAN MERAPI - Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta membekali 708 mahasiswanya yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan kemampuan pemberdayaan masyarakat tangguh bencana.

Pembekalan tersebut dilaksanakan pada Selasa (16/08/2022) bertempat di Aula Siti Baroroh Gedung A Kampus Terpadu Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta .

Rektor Unisa Yogyakarta, Warsiti menyebutkan bahwa tema KKN tahun ini yaitu Tebar Manfaat, Hadir Lebih Dekat diharapkan mampu dijiwai oleh segenap mahasiswa yang akan melaksanakan KKN sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat.

Baca Juga: Inilah profil Daniel Henney, lawan main Hyun Bin dalam Film Confidential Assignment 2, reuni setelah 17 tahun

“Tebar Manfaat, Hadir Lebih Dekat bisa menjadi ruh mahasiswa dalam mengimplementasikan KKN Unisa di tahun ini.”

Untuk mengimplementasikan tema KKN tersebut dalam pembekalan KKN tahun ini Unisa Yogyakarta memberikan materi terkait Kiprah Mahasiswa Unisa sebagai Kader Muhammadiyah, Sinergi Mahasiswa Unisa dengan Persyarikatan ‘Aisyiyah, serta Pemberdayaan Masyarakat Tangguh Bencana.

Budi Santoso Koordinator Divisi Pengurangan Risiko Bencana dan Kesiagaan (PRBK), MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang mengisi materi Pemberdayaan Masyarakat Tangguh Bencana memberikan apresiasi atas inisiatif Unisa Yogyakarta dalam membekali mahasiswa KKN dengan kemampuan kesiap siagaan bencana ini.

“Ini bagian dari empati, kepedulian mahasiwa dan UNISA dalam memandang Yogyakarta yang memiliki potensi bencana,” ucapnya.

Yogyakarta yang dikenal sebagai Kota Pelajar dan Kota Pariwisata ini menyimpan beberapa potensi bencana yang berbeda di setiap Kabupatennya.

Baca Juga: Cerita misteri Pak Drono yang kaget, di antara pohon kelor dan dadap ada janur melengkung, siapa yang mantu?

Ia menyebutkan contohnya seperti di Bantul yang memiliki potensi gempa bumi, banjir, dan tsunami.

Di Kabupaten Sleman yang memiliki ancaman letusan Gunung Merapi dan banjir.

Kabupaten Kulon Progo yang memiliki ancaman tsunami, gempa bumi, dan banjir. Serta Kota Yogyakarta yang rentan kejadian kebakaran dan konflik sosial.

Oleh karena itu menurutnya adalah hal penting dalam melibatkan mahasiswa untuk terjun langsung ke masyarakat dan mengimplementasikan masyarakat tanggung bencana.

“Para mahasiswa memiliki potensi untuk melakukan program pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat sehingga diharapkan mampu mengedukasi masyarakat dan komunitas untuk mengenali risiko bencana di wilayahnya dan mempunyai perencannaan mengurangi risiko bencana berbasis komunitas.”

Halaman:

Tags

Terkini