HARIAN MERAPI – Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta memperluas wilayah pengabdian sampai ke Hong Kong.
Salah satunya dengan memberi pelatihan kewirausahaan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berada di Hong Kong selama dua hari secara offline, baru-baru ini.
Pengabdian kepada masyarakat tersebut dipimpin oleh Dr Meika Kurnia Puji Rahayu DA MSi (dosen Magister Manajemen dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMY). Sedangkan dosen dari Unisa, yaitu Dewi Amanatun Suryani SIP MPA dan Fitri Maulidah Rahmawati SE MSi.
Menurut Meika, pelaksanaan pelatihan kewirausahaan tersebut juga bekerjasama dengan Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Hong Kong dan organisasi PMI yang ada di Hongkong.
“Program pengabdian ini dilatarbelakangi oleh keinginan para PMI agar bisa siap menghadapi masa purna tugas mereka. Selain itu juga termasuk untuk meningkatkan kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi kami,” paparnya.
Adapun tempat pelatihan, lanjut Meika, yakni di kompleks Masjid Tsim Tsa Tsui. Tema yang diusung, yaitu “Blazing The Road To Success Through Entrepreneurship.”
Baca Juga: PDIP Sleman partai pertama yang daftar bacaleg ke KPU, sebanyak 50 anggota didaftarkan
Ditambahkan Meika, pelatihan kewirausahaan tersebut diikuti sekitar 60 PMI dari berbagai komunitas yang ada di Hong Kong. Bahkan rangkaian pengabdian masyarakat bagi PMI yang ada di Hong Kong telah dilaksanakan sejak awal pandemi Covid-19 secara online.
“Alhamdulillah, pada tahun bisa kami lakukan secara offline, sehingga bisa bertemu langsung dengan mitra kami di luar negeri, terutama di Hong Kong,” terangnya.
Khususnya yang pelatihan kewirausahaan secara offline, yaitu diawali dengan brainstorming dan sejumlah games menarik. Setelah itu dilanjutkan dengan sesi materi yang membahas arti penting menajemen usaha.
Tak ketinggalan tentang analisis internal maupun eksternal yang berfungsi dalam perencanaan usaha. Ada pula penyampaian wawasan tentang cara mengatasi kendala menjadi wirausaha, baik dari dalam diri sendiri, persepsi maupun mental block.
Sementara itu Ketua PCIA Hong Kong, Sri Nasiati Umaroh, mengungkapkan banyak terima kasih kepada UMY maupun Unisa yang memberikan banyak kepedulian/perhatian terhadap para PMI yang masih belum optimal dalam mengelola penghasilan atau gajinya.
“Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong sangat perlu untuk memikirkan masa depan setelah mereka purna dari pekerjaannya dan kembali ke Indonesia,” harapnya.