pendidikan

KKN LeX Kolaborasi Mahasiswa UMY dan Singapore Polytechnic di Selopamioro Bantul Terapkan Design Thinking

Jumat, 6 Oktober 2023 | 09:00 WIB
Rangkaian kegiatan KKN LeX kolaborasi mahasiswa UMY dan Singapore Polytechnic di Selopamioro Bantul. (Foto: Dok. UMY)

HARIAN MERAPI - Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional bertajuk KKN Learning Express (KKN LeX), kolaborasi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Singapore Polytechnic digelar di Selopamioro Bantul, baru-baru ini.

Rangkaian kegiatan selama seminggu dilanjutkan penutupan KKN LeX, antara lain ada acara mempresentasikan hasil inovasi dalam bentuk pameran.

Kepala Divisi Pengabdian Dosen Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UMY, Dr Ir Novi Caroko ST MEng mengungkapkan, sangat berterimakasih kepada segenap mahasiswa yang sudah berpartisipasi dalam program KKN LeX.

Baca Juga: LPKA UMY beri pendampingan psikologis ke mahasiswi di asrama Unires, terkait mahasiswa jatuh dari lantai empat

“Kami juga sangat berharap agar program yang sudah terjalin sejak 2013 silam dengan Singapore Polytechnic, seperti adanya KKN LeX semoga dapat terus berlanjut,” ungkap Novi.

Ditambahkan Novi, dalam menindaklanjuti hasil inovasi yang telah tercapai, UMY juga akan mengadakan International Conference of Community Service (ICCS).

Kegiatan bergengsi tingkat internasional tersebut sudah menjadi agenda tahunan yang diinisiasi UMY. Diharapkan pula, UMY dan Singapore Polytechnic dapat berkolaborasi pada ICCS tahun ini.

Baca Juga: Kolaborasi Dalang Cilik Memesona di Pagelaran Wayang Sawega

Sementara itu Kepala Divisi Pengabdian Masyarakat LPM UMY, Dr Aris Slamet Widodo SP MSc menjelaskan, terdapat enam prototipe inovasi berbasis design thinking untuk membantu masyarakat yang dipamerkan selama acara.

Antara lain, meliputi bidang pengolahan sampah, eco-tourism dan peternakan kambing. Selain itu, peserta KKN LeX dibagi menjadi beberapa kelompok.

“Mahasiswa UMY dan Singapore Polytechnic peserta KKN LeX harus melakukan observasi terlebih dahulu dengan mewawancarai masyarakat di Selopamioro,” ungkapnya.

Hal tersebut sebagai upaya mengetahui permasalahan yang dihadapi masyarakat setempat untuk dicari solusinya. Tantangan seperti terbatasnya penggunaan bahasa, tak terlalu menjadi kendala.

Baca Juga: Miras Oplosan Kembali Makan Korban, DPRD DIY Minta Polisi Tangani Secara Khusus

Bahkan bagi mahasiswa UMY dan Singapore Polytechnic menjadi kesempatan baru untuk lebih mengenal bidang pekerjaan di luar yang mereka pelajari, seperti manajemen bisnis.

Adapun inovasi yang telah dihasilkan masih berupa prototipe dan dapat terus dikembangkan. Aris juga menegaskan, peserta KKN LeX dalam pembuatan inovasi merupakan penerapan dari desain thingking.

Halaman:

Tags

Terkini