HARIAN MERAPI - Lembaga Zakat Infaq dan Shodaqoh (LazisMu) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memiliki program Bedah Sekolah terutama dilaksanakan di daerah-daerah terpencil.
Program Bedah Sekolah tersebut, saat ini, sedang dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Ngasem Playen Gunungkidul.
Menurut Ketua LazisMu UMY, Rozikan SEI MSI, program Bedah Sekolah tersebut dilaksanakan bersinergi atau kolaborasi dengan beberapa pihak.
Baca Juga: Sheila on 7 dan Jikustik bakal meriahkan Roega Thrapsody di Solo, catat tanggalnya !
“LazisMu UMY berkomitmen untuk berkolaborasi dengan Muhammadiyah, baik dengan Pimpinan Ranting, Cabang maupun Daerah dalam melaksanakan Bedah Sekolah,” ungkapnya, baru-baru ini.
Khususnya Bedah Sekolah MIM Ngasem di Playen Gunungkidul sudah dilaksanakan perobohan gedung sekolah yang lama. Peletakan batu pertama pun sudah digelar.
Sebelum perobohan gedung sekolah tersebut, sudah disediakan bangunan sekolah darurat. Diharapkan dalam waktu maksimal enam bulan, tahap pertama pembangunan sudah selesai.
“Sehingga anak-anak didik tidak terlalu lama berada dalam ruang kelas darurat,” ungkap Rozikan.
Baca Juga: Selama musim kemarau penjualan bibit pohon pisang di Sleman, tiarap
Ditambahkan, penerima manfaat Bedah Sekolah saat ini MIM Ngasem. Segenap penggunaan dari LazisMu UMY dan selalu dipertanggungjawabkan di depan pimpinan serta para donatur.
Selain melaksanakan Bedah Sekolah, sebutnya, Lazismu UMY juga siap mendampingi Lazismu Playen dalam meningkatkan kualitas zakat, infaq, dan pendidikan di wilayah tersebut.
Sementara itu Rektor UMY, Prof Dr Ir Gunawan Budiyanto MP IPM ASEAN Eng berkenan mengawali peletakan batu pertama pembangunan MIM Ngasem.
Dalam sambutannya, antara lain mengungkapkan, ratusan sekolah Muhammadiyah dan TK Aisyiah menghadapi tantangan cukup serius, seperti kondisi gedung yang memprihatinkan.
Baca Juga: Vito Lawan Jojo, Tunggal Putra Amankan Satu Tempat di Semifinal China Open 2023