Dosen Psikologi UMBY selenggarakan pelatihan memasak, tingkatkan kapasitas peserta dalam mengelola usaha maupun emosi

photo author
- Selasa, 25 November 2025 | 09:30 WIB
Rangkaian kegiatan pelatihan memasak yang diprakarsai Tim Pengabdian UMBY. ( Foto: Dok.UMBY)
Rangkaian kegiatan pelatihan memasak yang diprakarsai Tim Pengabdian UMBY. ( Foto: Dok.UMBY)



HARIAN MERAPI- Tim Pengabdian Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menyelenggarakan sejumlah kegiatan selama dua hari di Maguwoharjo Depok Sleman, baru-baru ini

Kegiatan bertajuk, "Dapur Sehat Hati: Dari Dapur PKK, Lahir Wanita yang Sehat Mental, Berpengetahuan dan Berdaya Ekonomi". Tempat pelaksanaannya di salah satu rumah pengurus PKK Maguwoharjo.

Pengabdian tersebut diinisiasi Metty Verasari MPsi Psikolog sebagai ketua, dan Nia Kusumawardhani MPsi Psikolog sebagai anggota. Kegiatan lebih fokus pada pemberdayaan perempuan.

Baca Juga: Keok 0-1 di Kandang, Manchester United Dipermalukan 10 Pemain Everton

“Yakni, melalui pendekatan terpadu, menggabungkan aspek psikoedukasi kesehatan mental, pendidikan ramah wanita dan pengembangan sociopreneurship berbasis kuliner,” papar Metty.

Adapun tujuan kegiatan antara lain untuk lebih meningkatkan kapasitas peserta dalam mengelola usaha serta emosi ataupun menjaga keseimbangan kesehatan mental.

Ditambahkan Metty, timnya memiliki konsep pengabdian memadukan kolaborasi antara kesehatan mental, pendidikan dan kewirausahaan dalam membangun ketahanan keluarga.

Sedangkan pemateri pada pengabdian tersebut selain ia sendiri, ada pula sejumlah pemateri lain seperti Galuh Pratama SPd MPar MPd Gr, yakni Owner Warung Sate Kambing Pak Syamsuri, Kalasan.

Baca Juga: Pembunuh Alvaro Ditemukan Tewas Gantung Diri

Tema materi yang disampaikan Metty, yaitu terkait ‘Memasak sebagai Aktivitas Mindful dan Terapeutik serta Dapur Berdaya Ekonomi.’ Bahkan, ia mengajak peserta memahami konsep mindful cooking.

“Yaitu sebagai teknik mengurangi stres dan mengelola emosi melalui aktivitas memasak. Selain itu, aktivitas di dapur secara alami memaksa kita untuk hadir sepenuhnya,” tegas Metty.

Sehingga harus memusatkan perhatian pada berbagai hal, misalnya aroma perbumbuan seperti bawang yang ditumis, tekstur adonan yang diuleni, hingga warna sayuran yang segar.

“Fokus ini menjadi bentuk mindfulness praktis yang mengalihkan pikiran dari pusaran kekhawatiran atau kesedihan, menciptakan ketenangan mental layaknya meditasi,” urai Metty.

Lebih dari itu, proses memasak memberikan rasa kontrol dan kepastian yang sering kali hilang ketika emosi menguasai, misalnya dengan mengikuti resep yang terstruktur.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X