3 Guru Besar UMBY resmi dikukuhkan, ada iringan Gending Santi Mulya, ini maknanya

photo author
- Selasa, 16 September 2025 | 21:25 WIB
Rangkaian acara pengukuhan tiga Guru Besar UMBY.  (Dok. UMBY)
Rangkaian acara pengukuhan tiga Guru Besar UMBY. (Dok. UMBY)

HARIAN MERAPI - Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) kembali menorehkan sejarah dan prestasi membanggakan. Tiga Guru Besar dikukuhkan di kompleks Kampus I UMBY, Selasa (16/9/2025).

Guru Besar yang dikukuhkan, yaitu Prof Dr Ir Siti Tamaroh Cahyono Murti MP (Ranting Ilmu Kimia dan Teknologi Pangan) dan Prof Dr Dorothea Wahyu Ariani SE MT (Ranting Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia).

Satunya lagi, Prof Dr Ir Chatarina Lilis Suryani STP MP (Ranting Ilmu Biokimia Pangan). Beberapa Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) hadir pula di acara tersebut.

Baca Juga: Telisik Skandal Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024 usai KPK Terima Pengembalian Uang dari Ustaz Khalid Basalamah

Rektor UMBY, Dr Ir Agus Slamet STP MP MCE mengungkapkan, sangat berterimakasih kepada Kemdiktisaintek RI serta LLDIKTI Wilayah V yang telah memproses usulan Guru Besar tersebut.

“Kami haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya pula kepada Pengurus Yayasan Wangsamanggala yang selalu memberikan fasilitas dan dukungan kepada kami, dalam hal ini untuk kenaikkan jabatan fungsional dosen di UMBY,” paparnya.

Sedangkan kepada ketiga Guru Besar yang dikukuhkan, Dr Agus berharap, agar ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat dan menjadikan kebarokahan.

“Yaitu, untuk kemajuan dan kejayaan UMBY serta untuk Angudi Mulyaning Bangsa. Semoga juga Bapak dan Ibu Dosen lainnya di UMBY segera berproses meraih Guru Besar,” harapnya.

Baca Juga: Pikap Terperosok ke Jurang di Ngargoyoso Karanganyar Gara-gara Hilang Kendali

Pidato pengukuhan Guru Besar Prof Chatarina Lilis Suryani mengusung tema, Potensi Klorofil sebagai Pewarna Makanan dan Pangan Fungsional.

Antara lain, ia menjelaskan, klorofil seperti yang terdapat di sayuran hijau dan tanaman lain berpotensi besar menjadi alternatif pewarna hijau alami yang aman digunakan dalam industri pangan.

“Meski pewarna sintetis lebih murah dan stabil, namun berbagai penelitian menunjukkan dampak negatif bagi kesehatan, termasuk risiko hiperaktivitas pada anak dan potensi kerusakan DNA,” tegasnya.

Baca Juga: Siswi Korban Perundungan di MTs Donggala Berasal dari Keluarga Kurang Mampu, Ditinggalkan Ibunya Sejak SD

Dicontohkan Prof Lilis Suryani, klorofil yang selama ini dikenal dari pandan dan daun suji berpeluang dikembangkan lebih lanjut menjadi pewarna pangan modern dan aman.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X