Hanya saja, tahun ini sistemnya berbeda, misalnya dengan menggandeng beberapa institusi untuk memberikan bantuan, termasuk pula dari para donatur. Lazismu DIY pun berusaha berhati-hati dalam menyalurkan zakat,
“Khususnya lagi zakat fitri, betul-betul khusus untuk guru- guru yang memenuhi asnaf mendapatkan zakat fitri. Segera penerima bantuan lebih dahulu mengisi biodata formulir yang telah kami sediakan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua PWM DIY, M. Ikhwan Ahada memberikan apresiasi setinggi-tingginya dengan adanya program Peduli Guru dengan Fitrimu tersebut. Ia pun sangat berharap cara pentasyarufan/penyaluran zakat fitri bisa sebaik mungkin.
“Saya pribadi maupun mewakili PWM DIY mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh guru di persyarikatan Muhammadiyah-‘Aisyiyah yang terus menjaga dan merawat keikhlasan dalam melaksanakan tugas masing-masing sebagai guru,” paparnya.
Sebutan pahlawan tanpa tanda jasa, lanjut Ikhwan, suatu hal yang cocok. Mereka adalah pahlawan-pahlawan yang luar biasa menjadikan anak-anak bangsa menjadi cerdas dengan iman yang kuat dan memiliki kemampuan yang diharapkan oleh semua pihak.
Salah satu guru SMK Muhammadiyah Semin Gunungkidul, Fouris Mardiuntoro mengungkapkan sangat berterimakasih dengan adanya program Peduli Guru dengan Fitrimu yang diinisiasi Lazismu DIY.
“Program ini sangat bermanfaat, semoga Lazismu DIY dengan didukung berbagai pihak bisa terus melaksanakannya dan kedepan guru-guru penerimanya semakin banyak,” harap Fouris.*