2 dosen UMBY paparkan makalah di kongres internasional yang diinisiasi ASU Filipina, begini isi makalahnya

photo author
- Jumat, 4 Juli 2025 | 15:50 WIB
Suasana pelaksanaan 3rd International Agri-Ecotourism Congress 2025 yang diinisiasi ASU Filipina. (Dok.UMBY)
Suasana pelaksanaan 3rd International Agri-Ecotourism Congress 2025 yang diinisiasi ASU Filipina. (Dok.UMBY)

HARIAN MERAPI - Aklan State University (ASU) atau Universitas Negeri Aklan terletak di Provinsi Aklan, Filipina. Universitas ini didirikan sejak 1917 silam.

Salah satu agenda internasional yang diinisiasi ASU Filipina, yaitu International Agri-Ecotourism Congress. Baru-baru ini pun sukses menggelar , “3rd International Agri-Ecotourism Congress 2025.”

Suatu kehormatan tersendiri, dua dosen perwakilan dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) mendapat kesempatan menjadi pengisi utama/memaparkan makalah di konggres internasional tersebut.

Baca Juga: Hasil Tugas Akhir dan Ruang Ekspresi Mahasiswa, Prodi Ilmu Komunikasi UWM Luncurkan Majalah KOMA

Bahkan, dirangkai pula dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Fakultas Agroindustri UMBY bersama The Collage of Agriculture, Forestry, and Environmental Sciences, Aklan State University (ASU) Filipina.

Dengan penandatanganan MoA, akan semakin memperkuat kerja sama antara kedua universitas, yakni UMBY dan ASU Filipina yang telah lama dijalin dengan payung ikatan Memorandum of Understanding (MoU).

Adapun dua dosen Prodi Agroteknologi Fakultas Agroindustri UMBY yang memaparkan makalah di 3rd International Agri-Ecotourism Congress 2025, yakni Dr. Ir. Dian Astriani, SP., MP., dan Dr. Ir. Warmanti Mildaryani, MP.

Dr Warmanti memaparkan makalah dengan judul “Peran Sumber Pupuk Fosfor pada Peningkatan Efisiensi Serapan Fosfor dalam Pemupukan melalui Axil Daun Kelapa Sawit”.

Baca Juga: Motif Batik Bakaran Pati adalah batik tradisional dengan hiasan visual yang sederhana

Menurutnya, pemupukan kelapa sawit bisa dilakukan melalui axil daun atau ketiak pelepah daun, sehingga tak selalu menggunakan cara sistem tebar ataupun dibenamkan pada tanah sekitar pohon sawit.

“Keefektifan pemupukan cara ini dipengaruhi oleh bentuk-bentuk pupuk sebagai sumber unsur hara. Terdapat peran dua macam sumber pupuk P atau fosfor,” urainya.

Adapun dua macam sumber pupuk P, sebut Warmanti, yaitu Diamonium Phosphate (DAP) dan Mono Kalium Phosphate (MKP) yang diaplikasikan melalui axil daun.

Adapun hasil penelitian, antara lain menunjukkan pupuk P dalam bentuk MKP lebih efisien dalam memberikan serapan P daun dibandingkan dengan DAP.

Baca Juga: Bagaimana cara mengatasi anak tantrum karena gawai, begini tips dari psikolog

Dengan riset tersebut diharapkan mampu memberikan alternatif solusi, bahwa untuk budidaya kelapa sawit perlu menerapkan sistem pemupukan yang tepat agar hasil sawitnya melimpah dan berkualitas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X