SMP Bopkri 3 Yogyakarta laksanakan Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD) sebagai alat ukur kemampuan akademik

photo author
- Jumat, 9 Mei 2025 | 08:53 WIB
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta bersama Kepala SMP Bopkri 3 Yogyakarta dan guru (Dokumen)
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta bersama Kepala SMP Bopkri 3 Yogyakarta dan guru (Dokumen)

HARIAN MERAPI - Sebagai salah satu sekolah yang berada di kota Yogyakarta, SMP Bopkri 3 Yogyakarta ikut melaksanakan Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD).

Persiapan dilakukan jauh-jauh hari mengingat pentingnya penilaian ini. ASPD dilaksanakan mulai hari Senin – Rabu, 5 – 7 Mei 2025.

Persiapan menghadapi ASPD sudah dilakukan sejak awal tahun pelajaran, dimulai dengan kegiatan rutin Pendampingan Belajar Siswa (PBS) yang dilaksanakan setiap hari Sabtu. PBS memfokuskan pendampingan belajar pada 4 (empat) mata pelajaran yang diujikan pada ASPD.

Baca Juga: Wujudkan swasembada pangan nasional, kebutuhan petani Sukoharjo tanam hingga panen padi terpenuhi

Dalam PBS peserta didik boleh memilih salah satu mata pelajaran (dari empat mata pelajaran) yang paling diminati untuk dipelajari secara lebih mendalam.

Selain itu, peserta didik pun boleh memilih pendamping dalam pelaksanaan PBS. PBS dilaksanakan untuk peserta didik kelas 7, 8, dan 9.

Berbeda dengan kegiatan pembelajaran reguler, PBS dilaksanakan dalam suasana yang lebih santai dan menyenangkan bagi peserta didik. 

Pelaksanaan PBS diatur sedemikian rupa sehingga membuat peserta didik nyaman dan pelaksanaannya bisa dilakukan di dalam ruang kelas maupun di luar ruang kelas. 

Baca Juga: Karakteristik hati manusia

Durasi pelaksanaan PBS setiap mata pelajaran adalah 90 menit dengan 3 sesi pendampingan. Peserta didik hadir sesuai waktu yang ditentukan dan diperbolehkan mengenakan pakaian bebas rapi. Satu kelas PBS hanya terdiri atas 7-15 peserta didik. 

Selain kegiatan PBS, persiapan lain yang dilakukan adalah dengan membuat kelas khusus persiapan ASPD.

Kelas khusus ini berdasarkan analisis hasil TPM yang telah ditempuh oleh peserta didik kelas 9. Masing-masing kelas khusus terdiri atas 18 peserta didik yang mempunyai kemampuan akademik hampir setara.

Hal ini dilakukan untuk memudahkan guru memberikan pendampingan. Tak berbeda dengan persiapan yang dilakukan untuk peserta didik, guru mata pelajaran ASPD pun melakukan persiapan dengan cara menganalisis hasil TPM dan menyiapkan soal-soal yang sesuai. 

Baca Juga: Momen Dedi Mulyadi Ngaku Ingin Usut Sendiri 20 Identitas Asli Eks Pemain OCI yang Diduga Jadi Korban Eksploitasi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X