Disdikpora DIY Kembangkan Aplikasi Data Dampak Bencana di Sekolah

photo author
- Selasa, 15 April 2025 | 08:00 WIB
Ilustrasi - Para siswa dari sejumlah sekolah di DIY melakukan deklarasi tolak pernikahan dini di halaman Plaza Kuliner Pantai Glagah. (Foto: Yusron Mustaqim)
Ilustrasi - Para siswa dari sejumlah sekolah di DIY melakukan deklarasi tolak pernikahan dini di halaman Plaza Kuliner Pantai Glagah. (Foto: Yusron Mustaqim)

HARIAN MERAPI - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY mengembangkan Aplikasi Data Dampak Bencana di satuan pendidikan atau sekolah guna mempercepat pengumpulan data dan mendukung respons cepat saat terjadi bencana.

Kepala Disdikpora DIY Suhirman di Yogyakarta, Senin (14/4), menyebut aplikasi tersebut ditargetkan diluncurkan pada 29 April 2025.

"Aplikasi data dampak bencana di satuan pendidikan ini adalah pendataan kebencanaan di sekolah-sekolah. Nantinya saat ada bencana, kita langsung 'update' data-data, misalnya kerusakan apa saja yang terjadi," ujarnya dilansir dari ANTARA.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Mengintai, Pemda DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Hidrometeorologi hingga 8 Mei 2025

Suhirman menjelaskan aplikasi itu memungkinkan sekolah melaporkan kondisi secara langsung, mulai dari jumlah warga sekolah terdampak, kerusakan sarana dan prasarana, hingga kebutuhan bantuan darurat.

"Jadi data kebencanaan bisa langsung diisi sekolah di aplikasi itu. Pendataan itu kemudian digunakan untuk data-data bantuan," kata dia.

Aplikasi tersebut dikembangkan Disdikpora DIY bersama Sekretariat Bersama Satuan Pendidikan Aman Bencana (Sekber SPAB) DIY, Dinas Komunikasi dan Informatika DIY, Yayasan Plan International Indonesia, serta mendapat dukungan dari Prudence Foundation.

Baca Juga: Rawan Pedagang Nakal Getok Harga, Pemkot Yogya Kerahkan Intel di Kawasan Malioboro

Menurut Suhirman, pengembangan sudah dimulai sejak Mei 2024 dan ditargetkan mulai digunakan secara aktif tahun ini.

"Ini jadi alat bantu sekolah saat bencana, dan jadi acuan bagi pemerintah dalam merespons cepat. Harapannya, pembelajaran bisa tetap berjalan meski sedang dalam masa darurat," kata Suhirman.

Ia menjelaskan aplikasi tersebut akan mengandalkan data pokok pendidikan (dapodik) dan sistem informasi manajemen pendidikan (simdik) sebagai sumber data utama. Aplikasi akan di-host oleh Data Center Pemda DIY dan diintegrasikan ke portal layanan publik.

Baca Juga: Sejumlah Pohon Tumbang di Kabupaten Sleman Saat Hujan Lebat Disertai Angin Kencang

Dalam proses pengembangannya, Disdikpora DIY juga menggandeng BPBD DIY dan BPBD kabupaten/kota, Dinas Pendidikan kabupaten/kota, Balai Dikmen, Kantor Wilayah Kementerian Agama, lembaga non-pemerintah, serta perwakilan sekolah.

Selain itu, aplikasi tersebut akan menghasilkan dashboard data yang bisa digunakan oleh berbagai pihak yang ingin menyalurkan bantuan. Informasi yang dihimpun mencakup data umum kejadian bencana, jumlah warga sekolah terdampak, kerusakan sarana dan prasarana, kebutuhan bantuan darurat, hingga penanganan yang telah dilakukan.

"Setelah sekolah mengisi data, tahap selanjutnya adalah verifikasi oleh otoritas. Hasil verifikasi itu yang nanti jadi dasar untuk pemberian bantuan," kata Suhirman.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X