HARIAN MERAPI - Mendiktisaintek Brian Yuliarto dalam acara "Ngopi Bareng dan Iftar Bersama Jurnalis'', di Kemdiktisaintek Jakarta, Jumat (7/3/2025) petang mengatakan bahwa pemerintah tengah menyiapkan berbagai kerja sama dan beasiswa dosen .
Acara juga dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie, Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek Fauzan Adziman, Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Ahmad Najib, dan jajaran pejabat di Kemdiktisaintek lainnya. Acara diakhiri dengan sesi buka puasa bersama dan berbincang santai.
Penyiapan beasiswa dosen jenjang S3 guna meningkatkan kualifikasi dosen dan risetnya. Riset-riset dosen ke depannya dan peningkatan kualifikasi dosen sebagai SDM Indonesia diharapkan mendukung prioritas nasional dan lahirnya industri kemandirian pangan, energi, dan hilirisasi.
Baca Juga: Stadion Kanjuruhan resmi diserahkan ke Pemkab Malang
Langkah-langkah tersebut guna mendukung prioritas nasional, yakni memperkuat ketahanan pangan dan energi serta mempercepat hilirisasi.
"Kalau dosen ini tidak bisa disekolahkan, akhirnya kualifikasi pengajar atau dosen-dosen itu tidak maksimal ya. Sehingga sayang, masuk-masuk kesempatan itu belum bisa optimal juga pada akhirnya. Ini yang akan kita perkuat, kita akan petakan," Ujar Mendiktisaintek.
Peningkatan kualifikasi dosen menurut Brian juga penting memastikan kualitas mahasiswa turut jadi maksimal.
"Dari sisi SDM, untuk melahirkan SDM-SDM negara untuk mengisi industri-industri kita. Untuk menopang industri, kita butuh lulusan-lulusan perguruan tinggi yang memang kualifikasinya bagus," ucapnya.
Baca Juga: 18 tahanan Polres Sukoharjo buka puasa Bersama Kapolres
Langkah ini menurut Brian turut bersifat mutualisme bagi program pascasarjana di kampus RI yang dapat mewadahi pendidikan para dosen tersebut.
"Di satu sisi kita memang ingin menyekolahkan mereka, di sisi lain, kita butuh riset juga yang kuat. Program-program pascasarjana kita butuh mahasiswa juga," sambungnya.
Di samping peningkatan SDM untuk membangun industri berbasis riset, sejumlah kerja sama bidang prioritas nasional tengah dijajaki dan disiapkan dengan sejumlah kementerian dan BUMN. Langkah ini menurut Brian guna memastikan hasil penelitian bisa berlanjut menjadi produk.
"Salah satu permasalahan dari sulitnya penelitian jadi produk itu kalau di dalam teori hilirisasi itu death valley, lembah kematian. Jadi biasanya kalau sudah prototipe, itu masih oke. Tapi begitu di ekosistem, kita meng-generalize product, industri, maka kesulitan itu terjadi. Makanya lembah kematian banyak, produk-produk penelitian itu kemudian tidak bisa berlanjut menjadi produk," ucapnya.
"Ini yang Pak Presiden tekankan sekali bahwa kita harus mandiri, kita harus mandiri. Karena selama ini bawang putih juga 93 persen itu masih impor. Nah ini kita dari sisi risetnya akan melakukan (pemecahan masalah) hal-hal seperti itu," ucapnya.