Hasil penelitian, sebutnya, antara lain diketahui bahwa rerata produksi gulma wedelia adalah 1,5- 2 kg/M2. Produksi ini relatif hampir sama dengan produksi rumput lapang yang biasa dimanfaatkan oleh peternak untuk pakan. Selain itu gulma wedelia memiliki kandungan Protein kasar sebesar 22 persen (hasil uji laboratorium kimia Fakultas Agroindustri UMBY 2024).
Kandungan protein kasar tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan kandungan protein kasar rumput lapangan. Dengan demikian gulma wedelia ini mempunyai potensi yang baik untuk pakan hijauan alternatif yang murah dan mudah.
Bahkan mudah didapatkan serta bisa menghemat biaya pembelian herbisida (obat pembasmi tanaman gulma) di perusahaan perkebunan, karena gulmanya bisa dimanfaatkan untuk pakan.
“Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk semua. Bahkan, hasil penelitian kami telah diseminarkan pada seminar nasional Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran November 2024 dan sedang proses publikasi pada jurnal nasional terakreditasi,” jelas Ajat.*