Heru Indarjo mengatakan, PPDB online dan offline SMP tahun pelajaran 2024/2025 sudah selesai dilaksanakan. Disdikbud Sukoharjo langsung melakukan evaluasi pelaksanaan PPDB termasuk kondisi semua sekolah baik yang sudah mampu memenuhi kuota siswa baru dan sekolah yang masih kekurangan siswa baru.
Evaluasi dilakukan untuk melihat secara langsung pelaksanan PPDB di sekolah. Sebab kondisi di masing-masing sekolah berbeda. Ada sekolah yang sudah mampu memenuhi kuota dan ada sekolah belum mampu memenuhi kuota siswa baru.
"Sekolah yang belum memenuhi kuota atau kekurangan siswa baru hingga PPDB online dan offline SMP selesai digelar kami evaluasi. Hasilnya memang sekolahnya itu-itu saja artinya memang setiap PPDB online sekolah itu selalu kekurangan siswa baru," lanjutnya.
Baca Juga: Gerindra Resmi Usung Irjen Pol Ahmad Luthfi Sebagai Bakal Calon Gubernur Jateng
Beberapa penyebab sekolah belum mampu memenuhi kuota atau kekurangan siswa baru hingga PPDB selesai digelar diantaranya karena faktor kondisi sekolah sulit dijangkau. Siswa baru kesulitan mengakses sekolah karena tidak ada transportasi umum dan jarak jauh. Selain itu juga karena faktor kurangnya sumber daya manusia anak di lingkungan sekitar sekolah.
Disdikbud Sukoharjo juga mengevaluasi adanya persaingan ketat antar sekolah dalam mendapat siswa baru saat PPDB online digelar. Calon siswa baru lebih memilih sekolah favorit untuk mengenyam pendidikan.
"Ada juga pengaruh anak sendiri karena ingin mendapat sekolah bersama teman-temannya," lanjutnya. *