UMY rutin memanfaatkan eco enzyme terbuat dari sampah organik, bagian dari peduli dan melestarikan lingkungan

photo author
- Minggu, 7 Juli 2024 | 10:30 WIB
Penuangan eco enzyme di danau komplek Taman Firdaus UMY, bagian dari peduli dan melestarikan lingkungan.  (Foto: Dok. UMY)
Penuangan eco enzyme di danau komplek Taman Firdaus UMY, bagian dari peduli dan melestarikan lingkungan. (Foto: Dok. UMY)

HARIAN MERAPI- Eco enzyme dikenal sebagai cairan alami hasil dari fermentasi sampah organik seperti sisa buah atau sayur dan ditambah molase (tetes tebu).

Jika bahan baku eco enzyme menggunakan limbah kulit buah, sebaiknya lebih dari lima macam jenis buah. Limbah kulit yang sudah dipotong-potong, lalu dicampur dengan molase.

Molase dapat pula diganti gula merah murni, lalu dicampur dengan air. Perbandingan 1:3:10 (satu bagian molase, tiga bagian sampah organik/kulit buah dan 10 bagian air).

Baca Juga: Ternyata panaskan mobil tak perlu lama, cukup 30 detik, ini sebabnya menurut pakar otomotif

Hal tersebut diungkap dosen Prodi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Ir Diah Rina Kamardiani MP di sela-sela pelaksanaan penuangan 100 liter eco enzyme di danau komplek Taman Firdaus UMY, Sabtu (6/7/2024).

Dijelaskan pula oleh Rina, eco enzyme mempunyai seribu manfaat, antara lain mampu mendukung kesehatan kulit, penyembuhan luka bakar, membantu membersihan air kolam/sungai dan bahkan membersihkan kloset.

"Daripada limbah rumah tangga seperti kulit buah dibuang dan mengganggu lingkungan, lebih baik dimanfaatkan seperi dibuat menjadi eco enzyme," tandas Rina.

Adapun garis besar pembuatan eco enzyme memanfaatkan limbah buah/kulit buah, yakni dipotong-potong dahulu. Setelah itu dimasukkan ke wadah untuk difermentasi.

Baca Juga: Kelaparan di Gaza, mengapa dunia hanya diam ?

Proses fermentasi minimal selama tiga bulan. Jenis buah yang paling baik digunakan, misalnya ada jeruk, terlebih jeruk nipis karena aromanya yang segar.

Sedangkan manfaat eco enzyme, antara lain untuk mendukung kesehatan kulit. Bahkan bisa membantu mempercepat sembuhnya luka bakar, pembersihan air kolam/sungai, sebagai pupuk tanaman dan pengusir hama.

Sementara itu, Rektor UMY, Prof Dr Ir Gunawan Budiyanto MP IPM ASEAN Eng mengatakan, ada banyak manfaat ketika UMY rutin memproduksi dan memanfaatkan eco enzyme.

Hal tersebut juga kian menguatkan, UMY secara aktif berpartisipasi dalam gerakan peduli lingkungan, sebab UMY sebagai bagian dari komunitas green campus.

Baca Juga: Benarkah Jokowi Effect bisa menangkan Kaesang di Jateng, begini analisis pengamat

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X