Kegigihan Ahmad Yuli Setiawan hantarkan masuk Fapet UGM Tanpa Tes

photo author
- Kamis, 27 Juni 2024 | 11:07 WIB
Ahmad Yuli Setiawan bersama ayah ibunya (Foto : Istimewa)
Ahmad Yuli Setiawan bersama ayah ibunya (Foto : Istimewa)

HARIAN MERAPI - Tangis Riyanta (49 tahun) pecah sudah. Ia tak kuasa membendung air matanya saat bercerita tentang anak semata wayangnya, Ahmad Yuli Setiawan (biasa dipanggil Awan), yang dinyatakan diterima di Fakultas Peternakan (Fapet) UGM tahun 2024 melalui jalur SNBP.

Ia seakan tak percaya anaknya bisa diterima di UGM tanpa tes bahkan tidak dipungut biaya sama sekali setelah mendapatkan subsidi Uang Kuliah Tunggal (UKT) 100 persen sehingga dibebaskan dari biaya pendidikan hingga lulus.

“Saya itu sampai sekarang masih setengah tidak percaya,” kata Riyanta seperti dilansir Humas Fapet UGM, Kamis (26/6/2024).

Bagaimana tidak merasa bangga bercampur haru. Riyanta selama ini merasa tidak banyak berperan atas studi Awan, termasuk memikirkan masuk ke perguruan tinggi. Apalagi selama di bangku SMA, Awan juga tidak mengikuti les baik di sekolah maupun di luar.

Baca Juga: Ini dampak buruk polusi udara terhadap tumbuh kembang anak, simak penjelasan IDAI

“Ya bagaimana ya karena memang saya tidak ada biaya untuk membayar les. Saya juga masih ada tunggakan di SMA-nya Awan sebesar satu setengah juta,”tuturnya.

Riyanta dan Wantinem adalah orang tua Awan. Riyanta sehari-hari bekerja sebagai buruh tani. Untuk menambah keuangan keluarga ia juga bekerja menggaduh sapi dan jaga malam di SLB dekat rumahnya.

Sementara Wantinem seorang ibu rumah tangga. Namun, kesehatannya menurun setelah sempat jatuh sebanyak 3 kali.

“Untuk jalan dan aktifitas memang terbatas karena sakit. Mungkin ada yang kena syaraf kakinya. Kadang terapi,”kata Wantinem didampingi Riyanta saat ditemui di rumahnya Kauman, Wijirejo, Pandak, Bantul.

Baca Juga: Pemilik usaha distribusi alat kesehatan ini beberkan manfaat bergabung di Gakeslab dan kiat menjaga kekompakan karyawan

Fapet UGM Pilihan Pertama

Awan sejak di bangku SMA memang ingin kuliah di Fapet UGM. Sejarah keluarga membawa mimpinya itu. Kakek/neneknya dulu memang memiliki sapi. Sejak kecil Awan juga sudah terbiasa menggembalakan dan memandikan sapi di sungai.

“Sejak SMA saya memang pilihannya ke Fakultas Peternakan UGM,”kata Awan.

Ia bercita-cita bukan hanya bisa diterima di Fapet UGM tetapi bisa mengembangkan ternak sapi nantinya.

Untuk menggapai cita-cita dengan keterbatasan ekonomi keluarga Awan tetap gigih dalam belajar. Ia harus rela belajar pagi-pagi selepas salat Subuh untuk mengejar ketertinggalan teman-temannya yang mengikuti les.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X