HARIAN MERAPI - Dosen Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Ir Bambang Suwignyo SPt MP PhD IPM ASEAN Eng dikukuhkan sebagai Guru Besar di Balai Senat UGM, Selasa (5/9) lalu.
Usai dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Prof Bambang menyampaikan pidato berjudul Manfaat dan Peluang Pengembangan Kacang Ratu BW (Alfala Tropik) di Indonesia.
Menurutnya, tanaman Kacang Ratu BW pada formula pakan dapat dijadikan solusi untuk menghasilkan produk telur bergizi tinggi, sebab tanaman ini mengandung protein tinggi.
Ada juga kandungan asam amino esensial, kalsium dan phospor. Bahkan mengandung Fe dan Zn yang tinggi, sehingga bisa menjadi komponen pakan berkualitas pada ternak ayam. Sebab, pakan berkualitas akan bisa mempengaruhi kandungan Fe dan Zn pada telur yang dihasilkan ternak ayam.
Selain itu, lanjut Prof Bambang, pakan hijauan Kacang Ratu BW bisa meningkatkan produksi susu dari ternak sapi perah, karena proporsi hijauan harus mencapai 60-70 persen dan proporsi konsentrat mencapai 30-40 persen. “Legum Kacang Ratu BW berpotensi menjadi sumber pakan untuk meningkatkan produktivitas sapi maupun kambing perah di Indonesia,” tandasnya.
Tak berselang lama setelah upacara pengukuhan Guru Besar tersebut, yakni selepas Dhuhur digelar Tasyakuran Pengukuhan Guru Besar Prof Bambang Suwignyo di kompleks Fapet UGM. Rangkaian acara tasyakuran antara lain ada sambutan Dekan Fapet UGM, Prof Ir Budi Guntoro SPt MSc PhD IPU ASEAN Eng, perwakilan keluarga Prof Bambang, doa, ramah tamah serta hiburan.
Baca Juga: Percepat Publisher Rights, Dewan Pers konsolidasi dengan Forum Pemred, ini yang dibahas
Tampak hadir pula sejumlah tamu undangan pejabat/mantan pejabat Pemkab Kulonprogo. Salah satunya, yakni mantan Bupati Kulonprogo, Drs H Sutedjo. Ia mengungkapkan, merasa ikut berbahagia, bersyukur dan bangga, Prof Bambang yang lahir di Kulonprogo berhasil menjadi Guru Besar.
Ia berharap, Prof Bambang yang sudah menjadi Guru Besar akan semakin banyak mengamalkan ilmu-ilmunya dan memberi banyak manfaat. “Sebelum ada Badan Riset dan Inovasi Nasional atau disingkat BRIN, Prof Bambang pernah menjadi tim di Dewan Riset Daerah Kabupaten Kulonprogo,” jelasnya.
Ditemui di sela-sela acara, ayah (bapak) dari Prof Bambang, Dwijo Warsito mengatakan, ia seorang petani di Temon Kulonprogo. “Bambang itu bungsu dari empat bersaudara. Waktu kecil bersama kakaknya, Tri Harjono suka membantu saya mencari rumput untuk pakan kambing dan sapi,” ungkap Dwijo.
Baca Juga: Dari Teras Masjid Ini Bisa Menikmati Keindahan Gunung Merbabu di Wisata Kopeng Salatiga
Dwijo menambahkan, dari empat anaknya yang kuliah di UGM ada tiga, yakni Prof Bambang, Tri Harjono ST MT dan Dwi Purnami SSi. Sedangkan yang sulung, Nining Purwaningsih tak kuliah di UGM.
Sedangkan istri Prof Bambang, Eti Herani SST mengungkapkan, ia merasa sangat bersyukur kepada Allah SWT atas semua prestasi yang diraih suaminya. “Doa orang tua dan keluarga kami juga memberi banyak andil. Semoga ilmu suami saya menjadi berkah dan memberi banyak manfaat bagi UGM dan Fapet UGM khususnya, agama, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara,” papar Eti.*