Ada lagi Florence Osuofa PhD (akademisi dari Texas Woman’s University, USA) dengan materi, “Family Counseling as a Tool to Cope with Coplexity in the Vuca Era.”
Prof David Evans PhD (dari University of Sydney, Australia) membawakan materi mengenai “Inclusive Counseling for Students with Spesial Needs.”
Sedangkan pemateri keempat, Dato’ Dr Abdul Halim bin Moh Hussin (President PERKAMA, Malaysia) memberikan materi, “Building Resilience Through Crisis Counseling”.
Dalam kesempatan tersebut, Prof David menjelaskan, peran konselor untuk anak-anak sangat penting, termasuk pada anak berkebutuhan khusus. Bahkan keterampilan konselor dalam menangani berbagai kasus menjadi kunci utama dalam keberhasilan sebuah konseling.
“Konselor perlu selalu menambah keahliannya pada bidang konseling di era yang terus berkembang dan akan berdampak pada bidang pendidikan,” tegasnya.
Sementara itu salah satu peserta AICGC 2023, Haibatillah Yoja mengungkapkan sangat terkesan dengan materi yang disampaikan para pemateri.
Ia pun bisa mendapat banyak tambahan ilmu, wawasan hingga pengalaman. Adapun salah satu pesan dari Prof David untuk bisa selalu atau tetap belajar penting diterapkan.
“Baik segenap peserta AICGC 2023 maupun siapa saja sudah selayaknya dapat meningkatkan ilmu maupun keterampilan, sebab kedepan bisa semakin banyak tantangan yang akan kita hadapi,” paparnya.*
