Prihatin akan tingginya kecelakaan di sekolah, dua siswa SMAN 3 Yogyakarta ini ciptakan game edukasi K3

photo author
- Rabu, 13 September 2023 | 10:30 WIB
 Faruq Fairuzabadi Aribowo dan Katara Nashrulloh, siswa kelas XI SMAN 3 Yogyakarta berhasil membuat inovasi permainan game monopoli edukasi K3.  (Foto: Dok. SMAN 3 YK)
Faruq Fairuzabadi Aribowo dan Katara Nashrulloh, siswa kelas XI SMAN 3 Yogyakarta berhasil membuat inovasi permainan game monopoli edukasi K3. (Foto: Dok. SMAN 3 YK)

HARIAN MERAPI - Dua siswa SMAN 3 Yogyakarta menciptakan game edukasi K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) yang disebut GEMAS.

Game edukasi K3 hasil karya dua siswa SMAN 3 Yogyakarta yang diberi nama GEMAS diintegrasikan dengan teknologi AR, sehingga bisa dimainkan di perangkat smartphone.

GEMAS, game monopoli edukasi K3 karya siswa SMAN 3 Yogyakarta tersebut akan maju ke tahap final di Festival Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2023, yang akan diadakan di Jakarta, 25-30 September.

Baca Juga: Masakan ayam ingkung dan mangut belut di Sego Welut miliki cita rasa lezat, juru masaknya berbagi kiat

Dua siswa kelas XI SMAN 3 Yogyakarta pencipta game edukasi K3 GEMAS itu adalah Faruq Fairuzabadi Aribowo, dan Katara Nashrulloh.

Dalam keterangannya, mereka menjelaskan game tersebut merupakan permainan monopoli yang memuat materi K3 di sekolah yang jarang disampaikan.

GEMAS merupakan akronim dari Game Monopoli Sadar Keselamatan, diintegrasikan dengan teknologi Augmented Reality (AR) sehingga bisa dimainkan di perangkat smartphone.

Teknologi AR memungkinkan permainan itu memberikan pengalaman yang imersif, dengan menggabungkan gambar tiga dimensi dengan dunia nyata.

Baca Juga: Masakan ayam ingkung dan mangut belut di Sego Welut miliki cita rasa lezat, juru masaknya berbagi kiat

Kedua siswa berprestasi tersebut menceritakan, inovasi game edukatif K3 itu terinspirasi dari cukup tingginya akan kecelakaan di sekolah.

Berdasarkan penelitian, pada tahun 2022 terdapat 56 kasus kebakaran di sekolah di kawasan Kota Yogyakarta.

Sebanyak 56 kasus kebakaran di lingkungan sekolah itu disebabkan oleh perilaku tidak aman atau ceroboh, dan belum adanya sosialisasi edukasi terkait K3, khususnya bencana kebakaran di lingkungan sekolah.

Kemudian berdasarkan hasil wawancara terhadap pelajar dan guru di SMAN 3 Yogyakarta, diketahui kejadian kecelakaan di laboratorium disebabkan oleh 20 persen kelalaian siswa, 55 persen tidak paham menggunakan APAR, dan 25 persen tidak tanggap P3K.

Baca Juga: Tren positif Timnas Indonesia tak lepas dari peran Erick Thohir

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X