Terdampak PPKM Harga Cabai Anjlok Rp 2.500 Perkilogram, Petani di Kulon Progo Pilih Bagi-bagi Hasil Panen

photo author
- Selasa, 24 Agustus 2021 | 19:46 WIB
Warga memetik cabai petani secara gratis akibat anjloknya harga komoditas tersebut. (Amin Kuntari)
Warga memetik cabai petani secara gratis akibat anjloknya harga komoditas tersebut. (Amin Kuntari)

KULON PROGO, harianmerapi.com - Harga hasil panen cabai merah di Kulon Progo anjlok hingga kisaran Rp 2.500 perkilogram. Kondisi ini membuat para petani enggan menjual hasil panennya, namun lebih memilih membagikan kepada warga yang membutuhkan, bahkan dibakar untuk membersihkan lahan.

Di Padukuhan II, Kalurahan Garongan, Kapanewon Panjatan, hasil panen cabai merah dihargai Rp 2.500 hingga Rp 3.000 perkilogram. Harga tersebut jauh di bawah biaya produksi yang berkisar Rp 10.000 perkilogram, bahkan tidak sebanding dengan biaya operasional panen cabai.

"Jadi lebih baik kami cabut saja pohonnya, kemudian dibakar sebelum ditanami tanaman lain," kata salah satu petani cabai merah, Dwi Wahyu (31), Selasa (24/8/2021).

Baca Juga: Kasus Harian Corona Menurun, Tak Ada Zona Merah di Kulon Progo

Selain membakar tanaman cabai untuk membersihkan lahan, Dwi juga membagi-bagikan hasil panennya kepada masyarakat yang membutuhkan. Siapapun yang membutuhkan cabai bisa mengambil secara cuma-cuma.

Dwi menyebut, anjloknya harga hasil panen cabai sudah berlangsung sejak awal Agustus lalu. Saat itu harga hasil panen masih berkisar Rp 5.000 - Rp 6.000 perkilogram, namun kemudian terus merosot hingga sekarang.

"Infonya, harga cabai anjlok karena penerapan PPKM level 4 yang membuat proses pengiriman ke berbagai daerah tersendat. Selain itu, PPKM juga membuat aktivitas warga untuk membeli cabai di pasar berkurang drastis," jelasnya.

Baca Juga: Pansus Ingatkan Jangan Sampai Tercecer, Pemkab Kulon Progo Diminta Perbaiki Pencatatan Barang Milik Daerah

Dwi berharap pemerintah bisa menstabilkan harga cabai agar lebih tinggi dari modal petani. Sejak proses tanam hingga panen, ia menghabiskan modal sekitar Rp 10 juta untuk lahan seluas 3.000 m2.

"Idealnya bisa memanen sampai 300 kilogram untuk dikirim ke Jakarta," ujarnya.

Sementara itu, salah satu warga, Sidanah (45), mengaku senang bisa memperoleh cabai secara cuma-cuma dari para petani. Meski demikian, warga Bojong, Panjatan ini merasa prihatin dengan kondisi harga hasil panen yang begitu rendah. "Memang saya senang bisa dapat cabai gratis, tapi kasihan petani. Mudah-mudahan harga cabai bisa segera normal," katanya.

Baca Juga: Harga Cabai Terjun Bebas Rp 5.500 Per Kilo, Petani Bantul Hanya Bisa Pasrah

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo, Muh Aris Nugroho berpendapat, turunnya harga hasil panen cabai merah disebabkan sejumlah faktor, salah satunya penerapan PPKM. Aturan ini membatasi aktivitas masyarakat dalam menggelar kegiatan seperti pesta atau resepsi yang membutuhkan cabai dalam jumlah banyak.

"Selain itu, permintaan restoran dan rumah makan terhadap cabai juga menurun signifikan," ucapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Rekomendasi

Terkini

PMI DIY Kirim Tim Layanan Kesehatan ke Aceh Tamiang

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:55 WIB
X