Turut mengikuti ziarah, Ketua IKWI DIY Hj Sri Surya Widati dan Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI DIY, Sihono.
Hudono menuturkan, Hari Pers Nasional juga menjadi momentum untuk menggelorakan Pers Pancasila yang digagas oleh M Wonohito yang di dalamnya mengandung nilai-nilai Pancasila.
Menurut Hudono, saat ini ada kecenderungan pers melupakan khitohnya dan mulai ikut-ikutan media sosial, menyebabkan beritanya diragukan.
"Pers Pancasila ini akan menjadi penyaring berita-berita hoaks yang meresahkan masyarakat. Dan ingat, Pers Pancasila ini sangat aktual sehingga tetap relevan ditarapkan kapanpun, di manapun. Pers Pancasila ini betul-betul made in Indonesia. Jadi mengapa kita menggunakan pers lain, kalau kita sendiri sudah memiliki pers yang spesisfik yaitu Pers Pancasila," katanya.
Baca Juga: Buruan! Tiket KA Lebaran 2023 sudah mulai bisa dibeli mulai 26 Februari
Hudono pun mengajak seluruh wartawan di PWI DIY untuk senantiasa mengimplementasikan Pers Pancasila dan jangan dilupakan.
"Pers Pancasila menjadi panduan moral dan hati nurani bagi wartawan. Tanyakan dalam diri kita apakah saat menjalankan profesi benar-benar sudah menjunjung tinggi kode etik jurnalistik. Pers Pancasila ini bisa menjadi rujukan," katanya.
M Wirmon Samawi mengucapkan selamat Hari Pers Nasional ke-77 seraya berterima kasih kepada segenap pengurus PWI DIY dan IKWI DIY yang telah melakukan ziarah.
Menurutnya, banyak nilai-nilai dan semangat yang bisa diteladani dari para tokoh pers terdahulu, yaitu semangat kegigihan, kerja keras dan nasionalisme yang tinggi.
Baca Juga: Tas tertinggal di mobil korban, anggota Densus 88 Antiteror itu pun akhirnya tertangkap
"Semoga kita semua (insan pers) bisa meneladani semangat itu dan optimis mampu melewati setiap tantangan zaman, dengan selalu menyajikan karya jurnalistik yang berkualitas dan terpercaya," katanya. *