HARIAN MERAPI - Dalam upaya mencegah dan mengendalikan penyakit zoonosis secara terpadu, Pemkab Kulon Progo bekerjasama dengan Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (Australia Indonesia Health Security Partnership/AIHSP) DIY.
Kerjasama dijalin dengan membentuk Tim Koordinasi Daerah Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Infeksius Baru Kabupaten Kulon Progo.
Koordinator AISHP Wilayah DIY, Novia Purnamasari menyampaikan, pembentukan tim ini diharapkan mampu memperkuat sistem komando terpadu pencegahan dan pengendalian penyakit zoonosi, penularan vektor dan penyakit menular yang baru muncul di Kulon Progo.
"Pandemi Covid-19 memberikan pelajaran bahwa kita sangat rentan penyakit dan penyakit infeksi terbaru. Kerja sama lintas sektor sangat diperlukan dalam hal ini," kata Novia dalam pertemuan koordinasi di Hotel Grand Dafam Signature Temon, Selasa (7/2/2023).
Dikatakan Novi, kegiatan ini juga merupakan program advokasi dalam penguatan antara bidang kesehatan hewan dan kesehatan manusia serta pendekatan one health yang mencakup kesehatan manusia, hewan dan satwa liar di Indonesia.
"Hal ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah Indonesia yang tertuang dalam Permenko PMK Nomor 7 Tahun 2022 komponen kerja AIHSP yaitu meningkatkan kesehatan melalui pendekatan one health," tegasnya.
Baca Juga: Ternyata gempa Turki diramalkan peneliti berkebangsaan Belanda ini, begini bunyi ramalannya!
AISHP juga menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Kulon Progo yang telah mendukung kerjasama ini melalui kegiatan pertemuan lintas sektor dan juga diskusi lebih jauh tentang pencegahan dan pengendalian zoonosis secara terpadu. Kabupaten Kulon Progo dan Gunung Kidul ditetapkan menjadi dua kabupaten prioritas Program AIHSP di DIY.
Zoonosis sendiri adalah penyakit yang dapat menular dari hewan kepada manusia atau sebaliknya.
Data dari Dinkes Kulon Progo menyebutkan, situasi zoonosis di Kulon Progo saat ini masih didominasi oleh Leptospirosis, dan Surveilans Rabies berupa GHPR (Gigitan Hewan Penular Rabies).
Baca Juga: Warga Margoyoso Pati berkeluh kesah, anak menghilang selama sepekan sering dapat telpon gelap
Namun demikian kasus-kasus tersebut masih terkendali, hanya saja permasalahan yang ada mayoritas disebabkan oleh terlambatnya deteksi dini di masyarakat.
Pj Bupati Kulon Progo, Tri Saktiyana menekankan pentingnya sosialiasi dan komunikasi yang baik kepada masyarakat sebagai langkah awal pencegahan dan pengendalian.