Air dan gula itu harus dimasak dulu sampai menjadi seperti gulali. Adonan ketan dan air gula diuleni sampai tercampur. Kemudian adonan dituangkan dalam cetakan dengan berbagai ukuran. Lalu dikukus dan setelah matang didiamkan selama dua hari untuk mengurangi kadar air.
Baca Juga: Kasus anak digilir enam kakek di Brebes diselesaikan damai, polisi tetap lanjutkan penyelidikan
“Pertama beras (ketan) digilingkan. Lalu dicampur dengan air gula, lalu dicetak dan dikukus. Lama mengukus delapan jam,” terang Sulistyowati yang masih terjun membuat kue keranjang dibantu enam pekerja.
Dalam pembuatan kue keranjang dia masih mempertahankan takaran resep dan cara memasak orangtunya dulu. Misalnya untuk mengukus kue keranjang masih menggunakan kompor minyak tanah.
Menurutnya untuk mengukus kue keranjang membutuhkan api yang stabil seperti dari kompor minyak tanah. Diakuinya kini minyak tanah sulit dan mahal, tapi tetap dipertahankan untuk menjaga mutu dan rasa kue keranjang.
Baca Juga: JPU : Ferdy Sambo ambil senjata milik Yosua agar lebih mudah lakukan eksekusi
“Kalau kue keranjang api harus ajeg stabil. Pakai kompor minyak saja ditunggu harus tiap jam ditambah (minyak tanah) biar api ajeg,” paparnya.
Pernah Sulistyowati mencoba mengukus dengan kompor gas. Namun adonan kue keranjang bisa naik semua karena api kompor gas terlalu besar. Dari segi rasa juga mempengaruhi karena rasanya berbeda dibandingkan saat dimasak dengan kompor minyak tanah.
Kue keranjang tersebut dijual seharga Rp 46.000/kilogram. Setiap satu kilogram kue keranjang ada yang berisi 5 kue, 4 kue, 3 kue , 2 kue dan 1 kue, tergantung dari berat setiap kue. Kue keranjang itu berwarna coklat dan teksturnya kenyal mirip seperti dodol, tapi tidak lembek.
Menurutnya kue keranjang berbentuk bulat artinya bersatu. Sedangkan kue keranjang rasanya manis dengan harapan pada Tahun Baru Imlek bisa terasa manis atau lebih baik.
“Seperti Idul Fitri merayakan Tahun Baru Imlek dengan saudara-saudara dan sembahyang leluhur,” ucap Sulistyowati.
Salah satu pembeli kue keranjang, Yanto mengaku rutin setiap tahun ditugasi membeli kue keranjang di tempat Sulistyowati oleh atasan tempat kerjanya. Setiap memesan bisa sekitar 5 kg kue keranjang.
“Setiap tahun pasti kei sini ambil kue keranjang. Rasanya enak lebih kenyal dan tidak terlalu alot,” ujarnya.*