Sedang saat ini debitnya malah meningkat menjadi 780 m3/detik.
Baca Juga: Seekor buaya muara masuk perangkap ikan di Konsel, begini cara BKSDA Sultra mengevakuasi
Berdasar pantauan harianmerapi.com, pompa air yang ada di Dukuh Tanggulangin mati tidak berfungsi, sehingga air menggenang di kawasan dukuh itu tak dapat disedot untuk dibuang ke Sungai Wulan.
Belum diketahui, apakah tidak berfungsinya mesin pompa kapasitas sedot 400 m3/detik itu karena rusak atau sebab lain.
Kasi Kegawatdaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kudus Ahmad Munaji menyebutkan, jumlah desa terdampak meningkat karena adanya kiriman air dari lereng Pegunungan Muria, serta akibat tingginya intensitas dan curah hujan.
Di Kecamatan Kaliwungu jumlah desa terdampak banjir bertambah dari tiga desa menjadi tujuh desa.
Tambahan desa terdampak yaitu, Desa Garung Kidul, Prambatan Lor dan Gamong. Sebelumnya genangan hanya terjadi di empat desa lainnya yaitu Desa Setrokalangan, Kedungdowo, Banget dan Blimbing Kidul.
Baca Juga: KPK pastikan Harun Masiku sembunyi di luar negeri
"Untuk seluruh desa terdampak, warga yang diungsikan mencapai 1.076 jiwa, bertambah dari sebelumnya 961 jiwa," ungkapnya.
Sedang lahan pertanian yang tenggelam mengalami penurunan dari 9.011 hektar menjadi 8.059 hektar. *