Selanjutnya, 39 rusak ringan dan 9 rusak sedang, di Desa Ngasinan total 5 rumah rusak, 4 rusak ringan dan 1 rusak sedang, di Desa Bulu total 179 rumah rusak, 162 rusak ringan dan 17 rusak sedang, di Desa Tiyaran total 22 rumah rusak, 19 rusak ringan dan 3 rusak sedang, di Desa Kunden total 19 rumah rusak, 19 rusak sedang dan di Desa Kedungsono 2 rumah rusak, 1 rusak ringan dan 1 rusak sedang.
Secara keseluruhan berdasarkan data total 583 rumah rusak. Rinciannya, 494 rumah rusak ringan, 88 rumah rusak sedang dan 1 rumah rusak berat.
Baca Juga: Sri Sultan lantik menantunya sebagai Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda DIY
"Untuk bencana banjir sudah terjadi disepanjang aliran Sungai Bengawan Solo seperti di Kecamatan Grogol dan Kecamatan Mojolaban," lanjutnya.
BPBD Sukoharjo sudah turun melakukan pemantauan dengan menerjunkan petugas gabungan bersama relawan dan masyarakat. Pemantauan dilakukan dengan melibatkan juga pihak pemerintah desa dan kecamatan setempat.
"Titik yang rawan kami pantau. Termasuk memetakan dan meminta informasi warga terkait ada tidaknya retakan tanah di perbukita. Sebab itu bisa memicu tanah longsor," ujarnya.
BPBD Sukoharjo sangat serius mengantisipasi bencana alam tanah longsor untuk meminimalisir korban.
Baca Juga: Kepala Dinsos Salatiga mengundurkan diri dan mengajukan pensiun dini, ini alasannya
Sebab wilayah diperbukitan memang sangat rawan. Warga dan masyarakat setempat sudah mendapatkan sosialiasi pencegahan bencana alam tanah longsor salah satunya dengan kegiatan gerakan penanaman pohon keras. Hal ini dimaksudkan agar akar dari pohon tersebut dapat menahan kemungkinan terjadinya tanah longsor.
"Dari sisi perbukitan kami pantau dan termasuk terkait cuaca karena juga berpengaruh. Sebab hujan dengan curah tinggi berdampak pada kemungkinan terjadinya tanah longsor," lanjutnya.
Komandan SAR Sukoharjo Widodo mengatakan, wilayah perairan harus dijauhi oleh masyarakat seiring peningkatan curah hujan. Hal ianai dilakukan sebagai antisipasi terjadinya kasus kecelakaan air.
"Aktivitas memancing di Sungai Bengawan Solo harus dibatasi. Sebab debit tinggi dan arus sangat deras dan membahayakan. Anak-anak juga harus dijauhkan dari sana," ujarnya.
Widodo mengatakan, SAR Sukoharjo bersama petugas terkait sudah turun melakukan pemantauan wilayah. Sebab peningkatan curah hujan sangat terasa dampaknya pada kerawanan bencana alam.
"Curah hujan tinggi membuat kerawanan bencana alam banjir dan tanah longsor juga meningkat. Tetap waspada dan petugas sudah turun melakukan pemantauan," lanjutnya.