HARIAN MERAPI - Masyarakat diminta menjauhi wilayah perairan seperti sungai dan saluran irigasi untuk menghindari kasus kecelakaan air.
Selain itu menunda sementara wisata ke pantai karena tingginya gelombang air. Antisipasi juga dilakukan petugas dengan pemantauan intensif di lokasi wisata perbukitan karena ancaman tanah longsor akibat cuaca ekstrem.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Sri Maryanto, Jumat (30/12/2022) mengatakan, curah hujan terus mengalami peningkatan sejak beberapa hari terakhir.
Baca Juga: Jogja diserbu wisatawan, tingkat kunjungan di Taman Pintar naik hingga empat kali lipat, ini datanya
Ke depan hujan deras masih turun dan menjadi ancaman kerawanan bencana alam.
Curah hujan tinggi membuat debit air sungai dan saluran irigasi meningkat. Selain itu arus air juga sangat deras dan membahayakan.
BPBD Sukoharjo meminta kepada masyarakat menjauhi wilayah perairan untuk menghindari kasus kecelakaan air.
"Sementara kami minta masyarakat menjauhi wilayah perairan seperti sungai dan saluran irigasi karena debit air tinggi dan arus deras," ujarnya.
"Termasuk menunda sementara wisata ke pantai karena gelombang tinggi dampak cuaca ekstrem. Langkah tersebut untuk menghindari kasus kecelakaan air," tambahnya.
BPBD Sukoharjo meminta kepada petugas terkait melakukan pemantauan perairan di wilayahnya masing-masing.
Pemantauan tidak hanya untuk antisipasi kasus kecelakaan air saja, namun juga bencana alam banjir.
"Para orang tua juga kami minta mengawasi anak-anak agar tidak menjauhi wilayah perairan. Apalagi sekarang masih libur sekolah. Tetap awasi anak saat bermain mengingat curah hujan tinggi," lanjutnya.
Baca Juga: Sudah dipecat dari Polri, Ferdy Sambo masih juga menggugat, ini alasannya