Waspadalah, ada fenomena yang memicu hujan ekstrem hingga Tahun Baru mendatang

photo author
- Selasa, 27 Desember 2022 | 17:55 WIB
Tangkapan layar materi Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Selasa (27/12/2022).  (ANTARA/ Zubi Mahrofi)
Tangkapan layar materi Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Selasa (27/12/2022). (ANTARA/ Zubi Mahrofi)

HARIAN MERAPI - Ada fenomena yang memicu hujan ekstrem selama periode libur Natal dan Tahun Baru mengalami peningkatan intensitas.

Sejak tanggal 21 Desember 2022, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahkan telah mengeluarkan peringatan potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi dalam sepekan hingga tanggal 1 Januari 2023.

"Mulai hari ini hingga 2 Januari 2023 kondisi dinamika atmosfer atau fenomena di sekitar Indonesia masih berpotensi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Selasa (27/12/2022).

Baca Juga: JCW kritik dugaan kasus korupsi anggaran pengadaan SSA di Bantul, minta usut modus yang sama di instansi lain

Ia mengemukakan, kondisi dinamika atmosfer yang dapat memicu peningkatan curah hujan tersebut yakni meningkatnya intensitas Monsun Asia dengan potensi disertai adanya seruakan dingin dan fenomena aliran lintas ekuator yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan selatan.

Ia menambahkan, seruakan dingin Asia merupakan fenomena yang cukup lazim terjadi saat Monsun Asia aktif yang mengindikasikan adanya potensi aliran massa udara dingin dari wilayah Benua Asia menuju ke wilayah selatan.

"Dampak adanya seruakan dingin dari Asia yang disertai arus lintas ekuatorial ini dapat berdampak secara tidak langsung pada peningkatan curah hujan dan kecepatan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan ekuator," paparnya.

Baca Juga: Bantuan sosial untuk korban bencana alam dicairkan, Bupati Karanganyar: Semoga tak ada bencana di akhir 2022

Selain itu, Dwikorita menambahkan, juga terdapat adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia yang dapat memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan ekuator.

Situasi itu, lanjut dia, dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang di sekitar wilayah Sumatera, Jawa hingga Nusa Tenggara serta berdampak pada peningkatan gelombang tinggi di perairan Indonesia.

Ia menyebutkan, beberapa wilayah berpotensi hujan dengan intensitas signifikan selama periode tanggal 27 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023, yakni Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT.

Baca Juga: Tahukah Anda manfaat hingga bahaya kekurangan vitamin K, simak penjelasan ahli diet nutrisi

"Perlu diwaspadai potensi hujan lebat hingga sangat lebat di beberapa wilayah itu," katanya.

Dwikorita meminta pihak-pihak terkait dapat melakukan persiapan seperti memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

Selain itu, melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: An Nahl ayat 97

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X