HARIAN MERAPI - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan seluruh wilayah Indonesia berpotensi dilanda hujan lebat hingga sangat lebat selama periode Natal 2022 dan Tahun baru 2023.
Hal ini disampaikan dalam media sosial instagram resmi BMKG pada Selasa (27/12/2022).
Dalam reels tersebut disebutkan bahwa potensi hujan dengan intensitas signifikan selama periode tanggal 25 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023 perlu diwaspadai di beberapa daerah. Berikut wilayahnya:
Baca Juga: Fan Argentina rela antre demi dapatkan tato Messi dan trofi Piala Dunia 2022
BMKG menyebut wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku berpotensi hujan lebat hingga sangat lebat.
Sementara wilayah Aceh, Lampung, Sumatera Selatan, Jakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan peningkatan curah hujan selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini diakibatkan karena sejumlah atmosfer. Diantaranya peningkatan aktivitas Monsun Asia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan selatan.
Baca Juga: Pemilihan Rektor UNS menyisakan pertanyaan
Selain itu, meningkatnya intensitas Seruakan Dingin Asia dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan, serta meningkatkan potensi awan hujan di sekitar Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara.
Dinamika atmosfer lainnya yaitu adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia yang berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, peningkatan kecepatan angin permukaan, serta peningkatan tinggi gelombang di sekitarnya.
Kemudian terpantaunya beberapa aktivitas gelombang atmosfer, yaitu fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang terbentuk bersamaan dengan gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial. Kondisi ini berkontribusi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia terutama di bagian wilayah tengah dan timur.
Lebih lanjut Dwikorita meminta kepada masyarakat untuk terus memonitor informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG.
"Kami mohon untuk terus selalu memonitor perkembangan informasi cuaca dari BMKG," ucapnya.
Terlebih dengan adanya bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, dan gelombang tinggi yang mungkin saja bisa terjadi. *