Masih dari sumber yang sama, pada zaman Belanda Gunung Tidar merupakan kawasan yang gundul tanpa pepohonan.
Di bagian lembah yang lapang dan datar sering digunakan oleh kompeni Belanda untuk latihan militer, berkuda, bahkan menjadi landasan pesawat tempur.
Kemudian, pada zaman kemerdekaan Gunung Tidar menjadi salah satu tempat berkumpulnya rakyat Magelang untuk merayakan Kemerdekaan RI.
Baca Juga: Manjakan lidah dengan gongso pangkal ekor sapi, ada perpaduan manis, gurih dan teksturnya khas
Pada tanggal 25 September 1945 rakyat Magelang mengibarkan bendera Merah Putih di Puncak Gunung Tidar tersebut.
Lalu, pada masa kemerdekaan Gunung Tidar juga menjadi bagian penting dari perkembangan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI), saat ini Akademi Militer (Akmil).
Beberapa areal di Gunung Tidar hingga sekarang juga masih dijadikan tempat berlatih militer. Dan, di bagian puncaknya terdapat tiang bendera besar yang biasa digunakan untuk upacara pelantikan.
Sementara itu upaya penghijauan kawasan Gunung Tidar mulai dilakukan pada tahun 1960an.
Sejumlah pohon yang ditanam waktu itu antara lain, Pinus (Pinus merkusii), Mahoni (Swietenia spp.), Khaya (Khaya senegalensis), Damar (Agathis dammara), dan banyak lagi. *