HARIAN MERAPI - Gunung Lanang Kulon Progo yang kini jadi wisata religi dan budaya sudah ada sejak zaman nenek moyang.
Tapi, keberadaan wisata religi Gunung Lanang Kulon Progo ini selama bertahun-tahun terlupakan.
Wisata religi Gunung Lanang baru terungkap kembali pada zaman pendudukan Jepang.
Sementara terkait mitosnya sebagai petilasan bangsawan Mataram Hindu, juru kunci mengaku tidak begitu mengetahui.
Juru kunci hanya tahu jika Gunung Lanang Kulon Progo sejatinya adalah petilasan Pangeran Adipati Anom, putra Sunan Mangku Rat I.
Kanjeng Sunan Mangku Rat I merupakan Raja Mataram yang mulai bertahta pada tahun 1646 Masehi di Plered.
Penuturan juru kunci ini mengungkap sejarah Mataram Hadiningrat pasca geger Trunojoyo pada tahun 1675-1677 Masehi.
Baca Juga: Saling klaim antara Ferdy Sambo dan Kabareskrim terkait setoran hasil tambang. Siapa yang benar?
Singkat cerita, akibat pemberontakan Raden Trunojoyo itu Sunan Mangku Rat I melarikan diri dan wafat Tegal Arum, Banyumas.
Tapi, sebelum mangkat itu Sunan Mangku Rat I sempat mengangkat putranya Pangeran Adipati Anom sebagai penggantinya.
Pangeran Adipati Anom pun segera kembali merebut Keraton Mataram yang sudah diduduki Raden Trunojoyo.
Pada saat perjalanan pulang menuju Keraton Mataram di Plered itu, Pangeran Adipati Anom singgah di Gunung Lanang. Dia menyiapkan batinnya dengan bertapa.
Baca Juga: Misteri nama-nama berbau Hindu Kuno di objek wisata religi Gunung Lanang Kulon Progo
Juru kunci mengatakan, bahwa selama beberapa hari lamanya Pangeran Adipati Anom menetap di puncak Gunung Lanang ditemani seorang putri.
Artikel Terkait
Wisata religi Gunung Srandil Cilacap Jawa Tengah, Soekarno dan Soeharto pernah datang ke sini
Wisata Religi Gunung Srandil Cilacap kaya mitos, salah satunya sosok gaib Semar Bodronoyo
Wisata religi Gunung Selok Cilacap Jawa Tengah, tampil kekinian dengan spot foto menarik
Wisata religi Gunung Lanang Kulon Progo, mitosnya bekas tempat bertapa Raja-raja Mataram
Misteri nama-nama berbau Hindu Kuno di objek wisata religi Gunung Lanang Kulon Progo