Ancaman krisis pangan dunia semakin nyata, ini yang dilakukan Pemkab Sukoharjo

photo author
- Senin, 31 Oktober 2022 | 19:15 WIB
Ketua TP PKK Desa Gumpang Kecamatan Kartasura sekaligus Anggota Komisi II DPRD Sukoharjo Maria Kristutiningsih saat meresmikan KWT Srikandi.  (Wahyu Imam Ibadi)
Ketua TP PKK Desa Gumpang Kecamatan Kartasura sekaligus Anggota Komisi II DPRD Sukoharjo Maria Kristutiningsih saat meresmikan KWT Srikandi. (Wahyu Imam Ibadi)

Pemkab Sukoharjo sudah meminta kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk aktif membantu pendampingan dan edukasi pada masyarakat terkait usaha mengatasi krisis pangan dunia.

Pemanfaatan lahan dan memasyarakatkan gerakan tanam tanaman pangan hingga di lingkungan rumah warga harus terus dilakukan.

OPD yang terlibat tersebut seperti Dinas Pertanian dan Perikanan, Dinas Pangan, Dinas Lingkungan Hidup dan lainnya. Masing-masing OPD menjalankan tugasnya sesuai kewenangannya.

Baca Juga: KLB PSSI digelar demi bergulirnya kompetisi di Indonesia, atau karena dapat tekanan?

"Sudah ada kelompok wanita tani (KWT) dan kegiatannya harus terus diawasi. Beri pendampingan agar bisa panen maksimal secara berkelanjutan," lanjutnya.

Etik Suryani menambahkan, OPD terkait harus turun dan apabila diperlukan memberi bantuan bibit tanaman pangan untuk ditanam warga. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dan menggiatkan warga menanam tanaman pangan.

Pemkab Sukoharjo juga berusaha mengatasi krisis pangan dari sektor peternakan dan perikanan. Sebab hasil panen mampu memenuhi kebutuhan makan dan gizi. Terpenting juga dapat mengatasi kasus stunting.

"Beberapa warga di tingkat RT dan RW sudah banyak yang memiliki kelompok ternak seperti ikan bahkan kambing dan sapi. Hasilnya mampu memenuhi kebutuhan hidup warga sekaligus meningkatkan kesejahteraan dan jaminan pemenuhan gizi," lanjutnya.

Baca Juga: Benarkah PSSI mengalami tekanan untuk mempercepat KLB?

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno mengatakan, upaya mengatasi ancaman krisis pangan dunia harus dilakukan bersama antara pemerintah dan masyarakat.

Sebab penyediaan makanan untuk menjaga ketahanan pangan daerah dan nasional tidak hanya dibebankan pada petani dan pemerintah saja. Namun masyarakat dapat berperan dengan melakukan gerakan tanaman pangan di lingkungan masing-masing.

"Terus kami sosialisasikan ke masyarakat untuk menanam tanaman pangan. Minimal di lingkungan sekitar atau rumah dengan menanam menggunakan berbagai media tanam seperti polybag, ember bekas dan lainnya," ujarnya.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo juga terus meningkatkan produktivitas panen tanaman pangan. Tidak hanya beras, namun juga jagung, kedelai, singkong, ketela dan lainnya sebagai sumber tanaman pangan. Lahan pertanian untuk ditanami juga diperluas dan diharapkan tidak ada tanah mangkrak sehingga semua dapat termanfaatkan.

Baca Juga: Tak punya uang untuk merantau, pemuda ini nekat kuras harta teman sendiri: uang, HP dan motor dibawa kabur

Ketua TP PKK Desa Gumpang Kecamatan Kartasura sekaligus Anggota Komisi II DPRD Sukoharjo Maria Kristutiningsih mengatakan, di Desa Gumpang Kecamatan Kartasura ada tiga KWT. Ketiganya yakni KWT Gemah Ripah milik Pemerintah Desa Gumpang Kecamatan Kartasura, KWT Sido Asri di Dukuh Sidokerto dan KWT Srikandi di Perumahan Damar Agung 1 RT 005 RW 004 Desa Gumpang Kecamatan Kartasura.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X