HARIAN MERAPI - Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul memastikan stok pupuk bersubsidi cukup aman hingga bulan Desember 2022 mendatang.
Ketersediaan pupuk bersubsidi tersebut di antaranya pupuk urea dan NPK.
Kepala Bidang Tanaman Pangan DPP Gunungkidul, Sustiwiningsih mengatakan bahwa jumlah stok pupuk subsidi per tanggal 26 Oktober 2022 sebanyak 900 ton urea dan sebanyak 335 ton pupuk NPK.
Baca Juga: Ada banyak objek wisata di kawasan Perbukitan Menoreh Kulon Progo, semuanya indah dan historis
"Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi alokasi pupuk kepada petani hingga bulan Desember mendatang," katanya Kamis (27/10/2022).
Sementara untuk penyaluran pupuk bersubsidi sejak September lalu total penyaluran untuk pupuk urea sebanyak 8.980.310 ton dari alokasi 17.139.000 ton dan sudah terserap sebanyak 52,40 persen.
Sedangkan pupuk NPK sudah mencapai 72 persen penyerapannya, dari alokasi 8.020.00 ton, terserap 5.784.729 ton.
Harga Pupuk Urea subsidi saat ini dijual berkisar Rp 2.250 perkilogram, sedangkan non subsidi sekitar Rp 11.000 perkilogram.
Baca Juga: Hasil riset: Jenjang karir jadi aspek utama Gen Z dalam memilih tempat kerja
Sementara pupuk NPK bersubsidi sekitar Rp 2.300 perkilogram dan nonsubsidi bisa mencapai Rp 15.000 perkilogram.
"Soal harga memang tidak sama dan tergantung mereknya," imbuhnya.
Terkait pupuk bersubsidi memang tidak semua petani bisa mendapatkan pupuk bersubsidi dan hanya petani yang menanam jenis komoditas pangan seperti padi, jagung dan kedelai.
Hal ini sesuai berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 10 Tahun 2022. Tanaman pangan yang mendapat subsidi ada 3, padi, jagung, kedele.
Baca Juga: Seleksi Panwascam selesai, 54 orang anggota diterjunkan di 18 kapanewon di Kabupaten Gunungkidul
