Pengalaman Sebagai Anak Pedagang Pisang, Warga Cibangkong Banyumas Kembangkan Budi Daya Pisang Cavendish

photo author
- Minggu, 1 Agustus 2021 | 08:25 WIB
Salah seorang petani menyirami tanaman pisang cavendish yang dibudidayakan Gapoktan Margodadi, Desa Cibangkong, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas. (Foto: Antara/Pemdes Cibangkong) (ANTARA)
Salah seorang petani menyirami tanaman pisang cavendish yang dibudidayakan Gapoktan Margodadi, Desa Cibangkong, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas. (Foto: Antara/Pemdes Cibangkong) (ANTARA)


BANYUMAS, harianmerapi - Berawal sebagai anak pedagang pisang, Sarwoto Aminoto yang juga Kepala Desa Cibangkong, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, akhirnya mengembangkan budi daya pisang cavendish. Pertimbanganya, buah yang juga biasa disebut pisang ambon itu memiliki pasar yang luas dan berpeluang ekspor.

"Kami memang baru pertama kali membudidayakan pisang cavendish ini. Penanamannya dilakukan pada bulan Maret 2021 dan saat ini baru keluar jantungnya," kata Sarwoto Aminoto di Cibangkong, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Sabtu (31/7/2021).

Ditambahkan Sarwoto, budi daya pisang cavendish itu dilatarbelakangi oleh pengalamannya sendiri sebagai anak seorang pedagang pisang yang selalu mencari pasokan komoditas tersebut ke berbagai daerah.

Baca Juga: Olahan Ikan Tuna Bersihkan Toksin dan Menghindari Obesitas

Atas dasar pengalaman tersebut, pada masa-masa awal menjadi kepala desa, dia sudah berpikiran untuk mengajak warganya untuk menanam pisang sendiri.

"Kebetulan saya punya teman kades di Kabupaten Banjarnegara yang sedang mengembangkan pisang cavendish. Setelah beberapa kali survei dan bertanya-tanya, saya tertarik untuk ikut mengembangkan budi daya pisang cavendish di Cibangkong," paparnya.

Ia mengaku tertarik membudidayakan pisang cavendish karena komoditas tersebut mempunyai pasar yang luas dan berpeluang ekspor.

Baca Juga: Kemnaker Instruksikan Pengawas Ketenagakerjaan Awasi Pengoperasian ISO Tank

Karena itulah dia kemudian menggandeng Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Margodadi, Desa Cibangkong, untuk menanam lebih kurang 5.000 pohon pisang cavendish pada kas desa seluas 4 hektare.

"Sementara ini ada 19 petani anggota Gapoktan Margodadi yang terlibat dalam budi daya pisang cavendish tersebut karena masih demplot. Modal yang kami keluarkan mencapai kisaran Rp100 juta, biaya sendiri, hanya sewa lahan desa saja," jelasnya.

Mengenai potensi produksi pisang cavendish yang dibudidayakan di Cibangkong, Sarwoto menjelaskan jika produksi pisang rata-rata 20 kilogram, berarti dari 5.000 pohon bisa menghasilkan 100 ton, sedangkan harga pisang cavendish saat ini berkisar Rp4.500-Rp5.000 per kilogram untuk kualitas bagus.

Baca Juga: Penyesalan Sepanjang Hayat Setelah Mencampakkan Darah Dagingnya Sendiri

Menurut pengakuannya, sudah ada rekanan di Jakarta yang siap memasarkan pisang cavendish hasil budi daya petani Cibangkong yang diperkirakan akan panen sekitar bulan November-Desember 2021.

"Nantinya pisang yang afkir (tidak masuk pasar Jakarta, red.) akan kami olah lagi supaya bisa jadi duit," katanya.

Sekalipun saat ini masih dikelola gapoktan, dia mengatakan jika budi daya pisang cavendish tersebut nantinya akan melibatkan badan usaha milik desa (BUMDes).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Sumber: Antara

Tags

Rekomendasi

Terkini

X