Meski Sudah Boleh Buka, Aktivitas Pasar Tradisional di Sukoharjo Belum Sepenuhnya Normal

photo author
- Jumat, 30 Juli 2021 | 14:02 WIB
Ilustrasi: Suasana pasar tradisional yang masih sepi. (Dokumen)
Ilustrasi: Suasana pasar tradisional yang masih sepi. (Dokumen)

SUKOHARJO, harianmerapi.com - Aktivitas pasar tradisional di Kabupaten Sukoharjo saat perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 belum sepenuhnya normal. Masih banyak kios dan los tutup. Pedagang sengaja menutup sementara usahanya karena sepinya pembeli.

Pasar tradisional sendiri sudah diperbolehkan beroperasi dengan pembatasan ketat sesuai Instruksi Bupati Sukoharjo Nomor 6 Tahun 2021. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sukoharjo Iwan Setiyono, Jumat (30/7/2021) mengatakan, pasar tradisional sudah diperbolehkan buka atau kembali beroperasi di saat perpanjangan PPKM Level 4 Virus Corona. Pedagang juga dipersilakan menggelar dagangannya kembali setelah sebelumnya sempat tutup.

Pasar tradisional dibuka kembali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sebab kondisi sekarang kasus positif virus Corona masih tinggi. Pengetatan seperti dilakukan dengan pembatasan jumlah pengunjung. Selain itu pedagang juga diwajibkan mematuhi jam operasional yang telah ditetapkan.

Baca Juga: Aneka Tanaman Hias Merambat Masih Diburu Hobiis Saat PPKM

Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah terus memantau kondisi di pasar tradisional. Hasilnya diketahui aktivitas pedagang belum sepenuhnya normal. Pedagang masih menutup sementara usaha dagangnya, karena sepinya pembeli. Hal itu terlihat dari banyaknya kios dan los tutup. Selain itu juga dilihat dari merosotnya pengunjung.

"Pasar tradisional sudah boleh buka setelah sempat tutup sementara. Meski sudah diperbolehkan buka tapi aktivitas belum sepenuhnya normal. Banyak pedagang menutup kios dan los karena sepi pembeli. Selain itu jumlah pengunjung juga menurun," ujarnya.

Ketatnya penerapan protokol kesehatan menjadi penyebab menurunnya jumlah pengunjung. Sebab Pemkab Sukoharjo menerapkan pembatasan jumlah pengunjung demi mencegah penyebaran virus Corona. Selain itu penyebab lainya karena adanya penyekatan berupa penutupan akses jalan disejumlah titik. Hal itu berdampak pada kesulitan masyarakat mengakses jalan menuju ke pasar tradisional.

Baca Juga: Dikonsumsi Secara Rutin, Pare akan Mampu Lumpuhkan Tekanan Darah Tinggi dan Demam

"Kondisi disemua pasar tradisional hampir sama. Perdagangan menurun sejak PPKM Darurat Virus Corona dan PPKM Level 4 hingga perpanjangan PPKM Level 4," lanjutnya.

Pengelola pasar tradisional sudah diminta melakukan operasi penegakan protokol kesehatan. Sasarannya seperti memakai masker, jaga jarak dan lainnya. Usaha mencegah penyebaran virus Corona juga dilakukan petugas dengan penyemprotan disinfektan.

Pemantauan juga dilakukan Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sukoharjo terkait stok dan harga kebutuhan pokok pangan di pasar tradisional. Petugas mengecek langsung ke distributor dan pedagang untuk memastikan kondisi barang. Hasilnya masih dalam keadaan aman dimana harga stabil dan stok mencukupi.

Baca Juga: 4 Ribu Anak Sekolah di Bantul Belum Mendapat Bantuan PKH dari Kemensos

Iwan Setiyono mengatakan, berbagai upaya terus dilakukan untuk menurunkan angka kasus positif virus Corona di Sukoharjo. Karena itu pihaknya sangat berharap penutupan selama total empat hari diseluruh pasar tradisional, swalayan dan pusat perdagangan bisa memberikan kontribusi besar menurunkan angka kasus positif virus Corona di Sukoharjo

Harapan tersebut setelah melakukan penutupan pasar, swalayan dan pusat perdagangan sebagai tempat kerumunan massa baik pedagang dan pembeli maupun pengunjung. Kerumunan massa tersebut sangat rawan terjadi penularan virus Corona.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

X