Masih Berstatus Honorer, Ribuan Guru di Bantul Berharap Ada Peningkatan Kesejahteraan

photo author
- Kamis, 29 Juli 2021 | 15:24 WIB
Guru honorer memiliki beban kerja yang sama, termasuk menyiapkan tugas online untuk siswa. (Riza Marzuki)
Guru honorer memiliki beban kerja yang sama, termasuk menyiapkan tugas online untuk siswa. (Riza Marzuki)

BANTUL, harianmerapi.com - Tidak kurang dari 15 ribu guru tercatat masih aktif mengajar di Bantul. Namun separuhnya masih berstatus honorer dengan gaji rata-rata di bawah upah minimum regional (UMR) Bantul. Guru honorer yang memiliki beban kerja tidak jauh dari guru ASN ini berharap ada peningkatan kesejahteraan.

Salah satu guru honorer yang enggan disebutkan identitasnya mengakui, gaji guru tiap bulannya tergantung dari kemampuan sekolah atau yayasan dimana dia mengajar. Sehingga besaran gaji guru honorer tiap sekolah akan berbeda.

"Saya ngajar di dua sekolah negeri dan swasta, di negeri per jam gaji saya Rp 50 ribu tapi di swasta per jam gajinya Rp 20 ribu. Itu pun kalau dipotong kalau tidak masuk mengajar," ungkapnya, Kamis (29/7/2021).

Bu guru yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia ini mengaku tiap bulannya bisa mengumpulkan uang dari dua sekolah itu sekitar Rp 1,2 juta. Kemudian ada tambahan insentif daerah sebesar Rp 300 ribu per bulannya. Sehingga dengan mengajar di dua sekolah dia mendapatkan gaji sekitar Rp 1,5 juta.

Baca Juga: 4 Ribu Anak Sekolah di Bantul Belum Mendapat Bantuan PKH dari Kemensos

"Insentif itu juga ada jenjangnya tergantung masa kerja, antara Rp 250 ribu sampai Rp 1,5 juta," ungkapnya.

Menurutnya besaran gaji yang diterimanya tidak jauh beda dengan gaji guru honorer lainnya. Padahal beban kerja yang diembannya hampir sama dengan beban kerja guru berstatus ASN. Bahkan beberapa pekerjaan justru lebih sering diberikan kepada guru honorer di sekolah.

"Alhamdulillah kemarin ada kesempatan ikut PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja), tapi itu juga sangat sedikit formasinya jika dibandingkan dengan jumlah guru honorer di sekolah saya," sebutnya.

Baca Juga: UKDW Yogyakarta Kembangkan Kerja Sama dengan Indonesia Artificial Intelligence Society

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul, Isdarmoko mengakui jumlah guru honorer di Bantul masih tinggi. Bahkan separuh dari total jumlah guru yang ada dari tingkat pendidikan PAUD hingga SMP yang mencapai 15 ribu guru. Menurutnya mayoritas adalah guru jenjang PAUD dan TK.

"Ketercukupan guru di Bantul ini kan karena ada guru ASN, PPPK, dan honorer. Jumlahnya 15 ribuan total guru," sebutnya.

Lebih jauh Isdarmoko mengaku bersyukur ada kesempatan guru honorer mengikuti seleksi PPPK meskipun jumlah formasinya hanya ratusan. Menurutnya dengan menjadi PPPK paling tidak kesejahteraan guru bisa lebih meningkat karena besaran gaji yang diterima lebih banyak.

Baca Juga: Tak Disangka, Daun Kluwih Ternyata Bisa untuk Mencegah Stroke

"Saya berterimakasih sekali karena ada kesempatan menambah kesejahteraan guru melalui PPPK. Kalau kami boleh usul semua (honorer) bisa diangkat (PPPK) untuk memberikan penghargaan karena mereka sudah betul-betul mengabdi," sebut mantan Kepala SMA 2 Bantul tersebut.

Isdarmoko menambahkan dengan meningkatnya kesejahteraan guru honorer itu, diharapkan akan berpengaruh pada kualitas pembelajaran yang ada. Meskipun pihaknya meyakini dengan gaji saat ini, para guru honorer ini memberi pembelajaran yang tidak beda dengan guru lain yang berstatus ASN.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pengangguran Curi Motor Mahasiswa di Warung Kopi

Rabu, 3 Desember 2025 | 08:00 WIB
X