HARIAN MERAPI – Patin termasuk jenis ikan air tawar cukup populer dan sebagian petani ikan sudah membudidayakannya.
Selain patin biasa dengan warna bagian punggung hitam atau kebiru-biruan agak gelap, ada pula patin albino.
Warna patin albino punya tampilan khas, cenderung putih agak kemerahan, sehingga banyak pula dijadikan sebagai ikan hias.
Pemeliharaan patin albino, misalnya di akuarium, kolam taman, bak kolam maupun kolam tanah.
“Agar terasa lebih nyaman, sebaiknya tempat pemeliharaan patin suasana tenang ataupun jauh dari kebisingan, sebab termasuk ikan mudah terkejut,” jelas praktisi pembudidaya ikan asal Sleman, Supriyanto, baru-baru ini.
Jika ingin dijadikan ikan konsumsi, sebutnya, baik patin biasa maupun albino sudah memiliki bobot di atas 500 gram per ekor.
Ketika dijadikan beberapa jenis olahan atau masakan, biasanya patin dengan bobot antara 500 gram sampai dengan satu kilogram per ekornya.
Guna membesarkan patin mulai dari benih sampai ukuran konsumsi, rata-rata membutuhkan waktu kisaran lima sampai enam bulan.
“Perawatan sehari-hari termasuk jenis pakan rutinnya dan tata kelola air atau kolam pemeliharaan patin banyak memberi pengaruh pula dalam pertumbuhan dan tingkat kegemukan patin,” tandas Supri.
Baca Juga: Tips dan Cara Budidaya Ikan Bawal, Dijamin Untung dengan Langkah-langkah Ini
Ditambahkan Supri, selain ada yang senang mengoleksi patin albino dari benih sampai dewasa.
Ada pula memelihara dari larva lalu dipelihara dua sampai tiga bulan ataupun sampe remaja lalu dipasarkan, misalnya dijual ke pengepul benih ikan.