SLEMAN, harianmerapi.com – Ikan patin termasuk jenis ikan air tawar populer. Selain banyak dibudidayakan oleh petani ikan, di pasaran pun cukup mudah menemukan.
Tak jarang pula penjualan ikan patin dibarengkan dengan aneka jenis ikan air laut seperti tuna, cakalang, kembung, salem, tenggiri, cucut dan tongkol.
Namun setiap Bansos PKH cair, dipastikan tingkat penjualan ikan patin akan menurun.
Selain masyarakat umum atau untuk keperluan rumah tangga, ada pula pihak dari pemilik warung makan/pemilik usaha kuliner rutin membeli ikan patin.
“Sama halnya beberapa jenis ikan air tawar lain seperti gurami, nila, lele dan bawal, jenis ikan patin juga dibutuhkan masyarakat. Bisa diolah menjadi asupan lezat serta bergizi,” ungkap pelaku jual-beli ikan air laut dan tawar, G. Napitupulu asal Moyudan Sleman, Minggu (23/1/2022).
Lelaki kelahiran Medan yang berjualan ikan di Pasar Balangan Minggir Sleman ini menjelaskan, masakan atau olahan berbahan ikan patin cukup beragam seperti pepes, goreng/bakar, sop, bumbu kuning, balado, mangut dan pindang asam.
Ketika ada yang merasakan bau lumpur, sebutnya, ada kemungkinan ikan patin tak dikarantina dahulu sebelum dipasarkan. Artinya, usai dipanen dari kolam langsung dipasarkan atau dikirim ke rumah makan dan langsung dimasak.
Lain halnya jika ada yang merasakan ada bau amis, salah satu kiatnya yaitu dengan direndam air jeruk nipis beberapa saat terlebih dahulu sebelum dimasak.
“Harga patin di pasaran saat ini kisaran Rp 25.000, per kilogramnya. Mayoritas sudah lebih dari setengah kilogram per ekor yang tersedia di pasaran,” tandas Napit, sapaan akrab G Napitupulu.
Menurutnya, ia berjualan ikan air tawar dan laut di Pasar Balangan mulai pukul 05.00 sampai 11.00 WIB. Lalu sekitar pukul 13.00 sampai 20.30 di kawasan Gancahan Godean dengan sewa lapak di pinggir jalan.
Tingkat penjualan aneka jenis ikan termasuk patin mengalami banyak penurunan saat ada pencairan bansos Program Keluarga Harapan (PKH). Pasalnya, banyak warga sudah belanja di tempat penjualan yang melayani bansos PKH.
“Pemilik warung atau toko yang melayani bansos PKH, belanjanya sudah di pengepul-pengepul besar, tidak di pasar tradisional. Jadi, saat ada pencairan bansos PKH, banyak pedagang di pasar tradisional mengaku ada penurunan omzet penjualan termasuk penjualan ikan di tempat saya,” bebernya.