HARIAN MERAPI - Pembudidaya maupun pelaku jual-beli ikan nila mudah ditemukan di berbagai tempat. Tak jarang ada yang merasa lancar dan meraih untung maksimal dari usaha tersebut.
Namun, ada pula yang menghadapi berbagai kendala serta tak bisa meraih untung. Artinya pula ketika tak untung atau malah rugi termasuk suatu risiko dalam berusaha termasuk budidaya nila.
Menurut praktisi pembudidaya dan pelaku jual-beli nila asal Moyudan Sleman, Jazari, meski ada berbagai risiko ataupun tak bisa meraih untung ada baiknya tetap semangat atau tak putus asa.
Baca Juga: Bulan Suro saatnya jamasan pusaka, simak cara ini agar keris gilap tanpa keropos
“Apalagi kebutuhan ikan nila konsumsi, misalnya saat musim liburan, Ramadhan dan suasana Idul Fitri serta tahun baru termasuk tinggi,” tuturnya, baru-baru ini.
Lalu ketika menemui kendala, lanjut Jazari, beberapa solusi yang bisa diterapkan antara lain bisa dengan studi banding atau belajar dari yang sudah banyak pengalaman dalam budidaya ikan nila.
Menurutnya, beberapa kendala yang sering dihadapi pembudidaya nila antara lain harga pakan buatan pabrik mengalami kenaikan, adanya hama-penyakit yang berpeluang menyerang nila dan air irigasi yang tak lancar.
“Ada lagi kendala baik bagi pembudidaya maupun pelaku jual-beli ikan nila, misalnya ketika aturan PPKM dan pandemi Covid-19 belum melandai, yaitu pelaku jual-beli ikan sulit untuk memasarkan ikan, sehingga berimbas juga ke pembudidaya yang mempunyai ikan siap dipanen,” paparnya.
Baca Juga: Ingin tubuh tetap sehat dan bugar, Ade Rai ajak terapkan pola hidup sehat selama 21 hari
Artikel Terkait
3 Jenis Warna Ikan Nilem, Semua Bisa Sebagai Ikan Terapi dan Dimasak Mangut
Pasang Jebakan, Jaring Hingga CCTV Bantu Jaga dan Tingkatkan Keamanan Kolam Ikan: Dijamin Antimaling
Musim Pancaroba, Petani Ikan Harus Ekstra dalam Pemeliharaan
Ikan Channa kini naik kelas dari empang ke akuarium
Cara mengobati Ikan Channa dari penyakit jamur putih
Lomba merpati kolong berhadiah mobil Daihatsu Ayla dan sepeda motor digelar di Bantul