BANTUL, harianmerapi.com - Pemerintah Kalurahan Singosaren, Kapanewon Banguntapan terus berupaya menekan penularan virus Covid-19 di wilayahnya. sementara rumah karantina beserta perlengkapan kesehatan dimanfaatkan maksimal untuk menangani warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Lurah Singosaren, H Joko Prayitno menjelaskan, saat ini rumah karantina (shelter) mampu menampung 5-6 orang. Tapi hingga saat ini warga yang terkonfirmasi positif dan melakukan isolasi mandiri memilih di rumah masing-masing.
"Pemerintah Kalurahan Singosaren sudah lama menyediakan shelter. Tetapi warga yang terkonfirmasi positif lebih memilih di rumahnya," kata Joko Prayitno di kantornya, Rabu (28/7/2021).
Baca Juga: Bocornya Pipa PDAM Pati Jalur Wedarijaksa Masih Menjadi Tanggung Jawab Pemenang Tender
Dijelaskan, saat ini terdapat 52 orang yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumahnya masing-masing. Pemerintah kalurahan telah memberi bantuan
kepada mereka yang diserahkan lewat kepala dusun. Bantuan lain juga datang dari tetangga yang peduli terhadap isoman.
Di samping itu, pihaknya terus berupaya agar isoman tidak bertambah. Yakni dengan mengikuti program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro maupun PPKM Level 4. Di antaranya meniadakan pertemuan yang mengundang kerumunan serta menyiapkan sarana bagi warga yang darurat seperti penyediaan mobil siaga, oximeter, oxygen concentrator dan lain-lain.
Baca Juga: Terpapar Covid-19, Asisten III Sekda Sukoharjo Eko Adji Arianto Meninggal Dunia
Ditambahkan Joko, belum lama ini Kalurahan Singosaren juga menerima studi banding dari Polda Metro Jaya yang dipimpin langsung oleh Wadir Humas Polda Metro
Jaya AKBP Yudistira didampingi Kasubdit Binmas Seli Pudja dan Lurah Rawasari Jakarta Pusat.
Sedangkan dari Polda DIY Wadirbinmas Sulistyono dan Kompol Kodrat Tom serta Satuan Binmas Polres Bantul Ipda Parwoto.
Baca Juga: Wakil Bupati Sleman: Sampai Saat Ini Masih Ada Warga yang Takut Vaksinasi Covid-19
Dalam studi banding tersebut mengkoordinasikan terkait PPKM Mikro sekaligus pengecekan rumah karantina dan perlengkapan posko PPKM Mikro di Singosaren.
"Dengan adanya studi banding PPKM Mikro kita bisa saling tukar pikiran, pendapat dan belajar mengedukasi masyarakat tentang Covid," pungkas Joko. *
