Kasus Kematian Covid-19 di DIY Meroket, Sehari Tembus 104

photo author
- Selasa, 27 Juli 2021 | 20:23 WIB
Agus Budi Raharja menjelaskan tingginya kasus kematian ibu hamil terpapar covid-19 di Bantul (Riza)
Agus Budi Raharja menjelaskan tingginya kasus kematian ibu hamil terpapar covid-19 di Bantul (Riza)

YOGYA, harianmerapi.com-Pemda DIY melaporkan lonjakan kasus kematian Covid-19, Selasa (27/072021) sebanyak 104 kasus dan didominasi warga Kota Yogyakarta, sehingga total kasus meninggal hingga saat ini menjadi 3.107 kasus. Di Bantul, kasus ibu hamil yang meninggal akibat covid-19 juga tergolong tinggi.

"Rincian kasus meninggal terdiri dari 40 warga Kota Yogyakarta, 13 warga Bantul, 2 warga Kulon Progo, 24 warga Gunungkidul, dan 25 warga Sleman," ujar Juru Bicara Pemda DIY untuk penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih.

Sementara itu, penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 2.732 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 110.177 kasus. Terdiri dari 433 warga Kota Yogyakarta, 1.058 warga Bantul, 424 warga Kulon Progo, 289 warga Gunungkidul, dan 528 warga Sleman.

"Penambahan kasus sembuh sebanyak 1.126 kasus sehingga total sembuh menjadi 72.315 kasus," imbuh Berty.

Distribusi kasus sembuh terdiri dari 290 warga Kota Yogyakarta, 206 warga Bantul, 106 warga Kulon Progo, 136 warga Gunungkidul, dan 388 warga Sleman. Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik Turun, Pengawasan di RT/RW Diperketat

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul menyebut tidak kurang dari 17 ibu hamil meninggal dunia setelah terpapar Covid-19. Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) dan RS UII disiapkan untuk melayani persalinan khusus ibu hamil terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala Dinkes Bantul, Agus Budi Raharja menyebut setidaknya 17 ibu hamil terkonfirmasi positif Covid-19 meninggal sejauh ini. Kendala yang dihadapi masyarakat saat itu adalah tidak mendapatkan akses layanan medis untuk persalinan bagi ibu yang melahirkan.

Saat ini Dinkes sudah memiliki layanan persalinan di RSLKC untuk ibu hamil terkonfirmasi positif Covid-19.
"Itu langkah kita supaya masyarakat punya akses. Jangan sampai ibu hamil Covid-19 tidak punya tempat persalinan," ujarnya, Selasa (27/7).

Di RSLKC sudah terdapat 10 ruang perawatan untuk ibu dan bayi pasca melahirkan. Selain itu juga sudah disipakan sebanyak 18 bidan. Agus Budi menyebut sudah menandatangani kerjasama dengan RS UII Bantul, di mana rumah sakit di Jalan Srandakan itu menjadi rujukan khusus persalinan pasien Covid-19.

"RS UII akan menjadi pusat rujukan maternal, tapi untuk kasus dengan kegawatdaruratan tetap di RSPS dan PKU Muhammadiyah. Tapi (persalinan) yang biasa-biasa dengan Covid-19 di RSLKC dan RS UII," sebutnya. Baca Juga: Ratusan Nakes Diisolasi Akibat Corona, RSPS Bantul Kewalahan

PJ Pelayanan Medis RSLKC Bantul, Tri Wahyuni mengakui fenomena banyaknya ibu hamil yang terkonfirmasi positif di Bantul. Bahkan pekan kemarin RSLKC membantu 5-6 persalinan dengan Covid-19 setiap 24 jam.

Sejak 2 bulan yang lalu RSLKC sudah bisa melayani persalinan khusus Covid-19 ini. Selain bidan, RSLKC memiliki setidaknya 14 dokter spesialis. Selain itu disiapkan ruang perawatan untuk ibu dan bayi serta didukung alat kesehatan dan sarana prasarana persalinan.

"Biasanya untuk satu persalinan rata-rata dibantu bidan, dokter, perawat, serta satu dokter konsulen," terang dokter yang biasa dipanggil Yuyun ini.
Untuk ibu melahirkan, diakui Yuyun dengan pemberat Covid-19 memang membutuhkan penanganan khusus. Sehingga perlu ada levelling pelayanan kesehatan.

Untuk ibu yang hendak melahirkan dengan pemberat Covid-19 pertama kali akan disaring oleh Puskesmas sesuai kondisi kesehatannya. Sehingga puskesmas yang nantinya akan menentukan kemana pasien tersebut harus dirujuk.

"Kalau untuk OTG murni biasanya dipantau dulu oleh puskesmas untuk mengantisipasi penumpukan. Nanti akan di rujuk kesini (RSLKC) yang bisa kami tangani, kalau tidak ke RS UII, tapi untuk kebutuhan yang lebih konfrehensif ke RSPS atau RS PKU Muhammadiyah," ungkapnya.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Herbangun Pangarso Aji

Tags

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X